Lihat ke Halaman Asli

Ursula Lita Justina

Saya seorang guru SD.

Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran (Jurnal Monolog Refleksi)

Diperbarui: 24 September 2021   01:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebagai makhluk sosial dan pemimpin pembelajaran,  pengambilan keputusan tidak  luput dari Dilema Etika atau Bujukan Moral. 

Bagaimana tidak?

Dilema Etika merupakan situasional, yakni antara benar-benar memegang aturan demi suatu keadilan namun terkadang kita susah membedakan, semisal kasus berbohong yang sudah pasti merupakan tindakan salah meskipun tujuannya baik.

Sebagai seorang Calon Guru Penggerak banyak hal yang telah saya dapatkan selama mengikuti pendidikan ini, salah satunya   Pengambilan keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran yang ada pada modul 3.1. Untuk itu pengetahuan ini harus saya diseminasikan. 

Namun sebelum saya bahas lebih lanjut tentang Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran, ada beberapa pertanyaan yang perlu dibahas kali ini, seperti ....

Kepada siapa saja diseminasi ini diberikan?

Yang pasti lingkungan terdekat saya terlebih dahulu diutamakan, yakni rekan sejawat dalam satu sekolah, yang kemudian meluas pada komunitas praktisi yang lebih luas seperti KKG Gugus Sekolah dan KKG Kecamatan, serta tak menutup kemungkinan pada masyarakat.

Bagaimana cara mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang didapatkan dari Program Pendidikan Guru penggerak di sekolah atau lingkungan?

Untuk mentransfer  pengetahuan yang telah saya dapatkan dengan cara:

  • Diawali dengan 'memulai dari diri sendiri'.  dalam hal ini diri kita yang terlebih dahulu mengimplementasikan pengetahuan tersebut dalam aksi nyata.
  • Kemudian diperkenalkan dengan cara mensosialisasikannya.
  • Dilanjutkan pada tahap kolaborasi dalam mengimplementasikannya, di samping itu dilakukan pembimbingan secara kondisional.

Tahapan transfer pengetahuan dengan metode demikian terbukti nyata keberhasilannya, hal ini bisa ditilik  pada alur MERRDEKA yang terdapat pada sistem pembelajaran Program Pendidikan Guru Penggerak.

Menginjak pada pembahasan cara menerapkan pengetahuan, untuk khusus masalah Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran ada beberapa perencanaan yang akan direalisasikan. Di sini posisi saya sebagai pemimpin pembelajaran maka akan dipilah perencanaan menjadi 3 'ruang', yakni:

  1. Ruang untuk Guru. Yakni menyediakan  kepada rekan guru sebagai 'tempat curhat' untuk menyelesaikan dilemanya dengan pengambilan keputusan yang bijak dan penuh kebajikan.
  2. Ruang untuk Siswa. Untuk yang satu ini adalah kewajiban saya sebagai pemimpin pembelajaran harus menyediakan diri membantu atau membimbing siswa menyelesaikan hingga bisa mengambil keputusan yang tepat.
  3. Ruang untuk Warga Sekolah. Tak menutup kemungkinan warga sekolah mengalami dilema dalam interaksinya dengan pihak sekolah, tak ada salahnya saya sebagai pemimpin pembelajaran menjembatani dengan jalan mengambil keputusan yang bijak dan penuh kebajikan demi kebaikan bersama.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline