Dosen dan mahasiswa dari Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran, dan Ilmu Alam Universitas Airlangga (FIKKIA UNAIR) telah mengambil langkah-langkah inovatif dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat (Pengmas) untuk meningkatkan keberlanjutan operasional peternakan ayam pedaging di Desa Ringintelu, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi. Dengan meningkatnya kekhawatiran terhadap resistensi antibiotik dan dampak lingkungan dari penggunaan antibiotik dalam peternakan, tim UNAIR bergerak untuk mengenalkan penggunaan probiotik sebagai alternatif yang lebih aman dan berkelanjutan.
Resistensi antibiotik telah menjadi masalah serius dalam industri peternakan. Penggunaan rutin antibiotik dalam pakan ternak telah menyebabkan mikroorganisme patogen menjadi resisten terhadap antibiotik, menyulitkan pengobatan penyakit baik pada hewan ternak maupun manusia yang mungkin terpapar. sebagai respon terhadap permasalahan ini,tim FIKKIA UNAIR menyelenggarakan pengabdian masyarakat untuk mengimplementasikan penggunaan probiotik.
Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang bermanfaat bagi kesehatan hewan ternak dan lingkungan. Dalam konteks peternakan ayam, probiotik telah terbukti membantu meningkatkan pencernaan, mengurangi stres, dan meningkatkan produktivitas ayam secara keseluruhan tanpa mengandung risiko resistensi antibiotik. Ini memungkinkan peternakan untuk tetap menjaga kesehatan hewan ternaknya tanpa meningkatkan risiko kesehatan masyarakat atau lingkungan sekitar.
Probiotik, sebagai alternatif yang diusulkan, telah membawa perubahan positif dalam praktek peternakan di desa tersebut. Penggunaan probiotik tidak hanya terbatas pada pakan ayam, tetapi juga dapat diterapkan pada minuman ayam. Ini memungkinkan ayam untuk mendapatkan manfaat probiotik secara langsung, meningkatkan kesehatan pencernaan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Dalam kerangka kegiatan pengabdian kepada masyarakat (Pengmas), tim dari UNAIR juga mengadakan demonstrasi langsung terkait penggunaan probiotik. Demonstrasi ini mencakup penyemprotan probiotik langsung ke dalam pakan ayam, penambahan probiotik ke dalam minuman ayam, serta penggunaan probiotik dalam pengelolaan feses ayam sebagai bagian dari sistem pengelolaan limbah peternakan.
Selain memberikan alternatif yang lebih aman, penggunaan probiotik juga memberikan manfaat tambahan dalam pengelolaan limbah peternakan. Dengan mempercepat dekomposisi limbah organik, probiotik membantu mengurangi risiko penyebaran patogen melalui limbah dan mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Langkah ini tidak hanya membantu dalam menjaga kesehatan hewan ternak, tetapi juga mengurangi dampak lingkungan negatif dari kegiatan peternakan.
Kolaborasi antara dosen dan mahasiswa UNAIR dengan peternakan di Desa Ringintelu dalam kegiatan Pengmas menunjukkan komitmen mereka untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat lokal sambil menghadapi tantangan global dalam industri peternakan. Langkah-langkah ini juga memperkuat hubungan antara perguruan tinggi dan komunitas lokal, menciptakan kesempatan untuk pertukaran pengetahuan dan inovasi yang berkelanjutan serta memberikan solusi yang berkelanjutan dalam menghadapi tantangan dalam industri peternakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H