Kasus penculikan adalah aksi kejahatan yang telah terjadi sejak masa silam. Kasus penculikan bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti motif finansial (tebusan), masalah pribadi (dendam), atau motif politik. Hampir di setiap negara pernah terjadi kasus penculikan, yang dilatarbelakangi 3 motif di atas. Namun, dari banyaknya kasus penculikan tersebut ada 8 kasus penculikan yang menjadi legenda. Ke-8 kasus penculikan tersebut telah memicu perhatian dan perdebatan publik yang besar pada saat kejadian, dan tentu saja berdampak besar pada masyarakat dan sistem hukum saat itu.
Ke-8 kasus penculikan tersebut adalah:
Kasus Penculikan bayi Charles Lindbergh Jr.
Bayi Lindbergh diculik pada 1 Maret 1932, di rumah orangtuanyadi New Jersey. Penculik meninggalkan surat tebusan yang meminta $50.000. Pada tanggal 12 Mei 1932, bayi Lindbergh ditemukan -- dalam keadaan sudah menjadi mayat -- oleh seorang sopir truk di pinggir jalan terdekat.
Pada September 1934, seorang tukang kayu imigran Jerman bernama Bruno Richard Hauptmann ditangkap karena kejahatan tersebut. Setelah persidangan yang berlangsung dari 2 Januari hingga 13 Februari 1935, ia dinyatakan bersalah atas pembunuhan tingkat pertama dan dijatuhi hukuman mati.
Meskipun terus mengaku tidak bersalah, Haupymann tetap dieksekusi di kursi listrik di penjara Negara Bagian New Jersey pada tanggal 3 April 1936.
Kasus penculikan ini menimbulkan perdebatan terkait vonis yang diberikan kepada Hauptmann. Para pakar hukum menyebut persidangan tersebut sebagai salah satu "persidangan abad ini". Bahkan, kasus penculikan tersebut mendorong Kongres AS untuk mengesahkan Undang-Undang Penculikan Federal (biasanya disebut sebagai "Little Lindbergh Law" atau "Hukum Lindbergh Kecil").
Kasus Penculikan Patty Hearst
Kasus penculikan yang menimpa Patty Hearst adalah salah satu kasus penculikan paling aneh dan paling banyak diikuti dalam sejarah FBI. Pada tanggal 4 Februari 1974, sekelompok pria dan wanita mengetuk pintu apartemen Patty Hearst yang berusia sembilan belas tahun dan menculiknya.
Kelompok penculik tersebut adalah kelompok teroris radikal yang dikenal dengan nama Symbionese Liberation Army (SLA). Kelompok ini, yang dipimpin oleh Donald DeFreeze, mempunyai misi menghancurkan "negara kapitalis". Mereka menculik Hearst karena dia adalah bagian dari keluarga kaya dan berkuasa (kakeknya adalah seorang jurnalis terkenal) dan ingin mendapat perhatian besar dari pers.