"Setiap manusia mempunyai ajal maka jika ajal itu telah datang tidak bisa seorang pun dapat menundanya atau bahkan menyegerakannya."
Demikian tulisan kang Dudi Safari di tulisannya pagi ini di Kompasiana.
Bukan ingin menentang pernyataan Kang Dudi tersebut, tapi ingin menambahkan bahwa kita, manusia -- walaupun umur sudah dijatah -- sebenarnya tetap berpeluang 'hidup selamanya' alias panjang umur.
Kok bisa?
Itu mungkin pertanyaan Anda.
Bisa, lah. Salah satunya dengan menulis.
Bagaimana mungkin dengan menulis bisa memperpanjang umur?
Itu pertanyaan Anda selanjutnya, sepetinya.
Baiklah. Sebelum menjawab pertanyaan Anda itu, saya akan menyampaikan dua buah hadits.
"Dari Anas bin Malik ra berkata, Rasulullah Saw bersabda, "Barangsiapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menjalin hubungan silaturrahim." (HR. Muttafaq Alaih)
Hadits kedua, Rasulullah Saw bersabda, "Barangsiapa ingin dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezekinya, maka hendaklah ia berbuat baik kepada kedua orang tua dan menjalin silaturrahim dengan sesama.'' (HR Ahmad).