Lihat ke Halaman Asli

Urip Widodo

Write and read every day

Tips Supaya Anak Mampu Mengelola Emosi

Diperbarui: 5 Juli 2023   17:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi memahamkan emosi pada anak/sumber: verywellfamily

Tak dipungkiri, dalam kondisi tertentu, mendengar bayi menangis, atau anak balita mengamuk, cukup menjengkelkan juga. Dan dalam kondisi itu, kadangkala kita mengharapkan anak-anak itu sudah mulai bisa mengelola perasaan mereka sendiri, tanpa harus 'mengganggu' orangtuanya, atau yang lainnya.

Namun, belajar mengelola emosi bukan sesuatu yang mudah atau sederhana. "Pengaturan emosi membutuhkan begitu banyak keterampilan, termasuk perhatian, perencanaan, perkembangan kognitif, dan perkembangan bahasa," kata Pamela Cole, PhD, seorang psikolog di Penn State University yang mempelajari pengaturan emosi pada anak usia dini. Saya kutip dari situs https://www.apaorg/topics/parenting/emotion-regulation.

Kemampuan anak-anak dalam mengelola perasaan negatif bergantung pada genetika, temperamen alami mereka, lingkungan tempat mereka dibesarkan, dan faktor luar seperti seberapa lelah atau lapar mereka. Sehingga, orang tua, guru, dan pengasuh lainnya memainkan peran penting dalam membantu anak-anak belajar mengelola perasaan mereka.

Anak-anak yang mengelola emosinya dengan baik cenderung berhasil di sekolah dan bergaul dengan orang lain. Berikut adalah strategi yang sudah teruji yang dapat digunakan orang tua dan pengasuh untuk mengajari anak-anak keterampilan penting ini:

Mulailah Sejak Dini

"Bayi yang cepat bereaksi dan sulit ditenangkan lebih cenderung mengalami kesulitan mengelola emosi ketika mereka bertambah usia," kata John Lochman, PhD, ABPP, seorang psikolog di University of Alabama. Tetapi semua anak mendapat manfaat dari pengajaran tentang perasaan. Pengasuh bisa mulai membicarakan perasaan saat anaknya masih balita. Tunjukkan dan jelaskan saat karakter tokoh dalam sebuah buku atau film merasa sedih, bahagia, marah, atau khawatir.

Selalu Terhubung

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki hubungan aman dan saling percaya dengan orang tua atau pengasuh mereka, memiliki pengelolaan emosi yang lebih baik. Berhubungan secara konsisten dan terus menghibur akan membantu kita mengembangkan keterikatan yang aman dengan anak-anak.

Bicara dan Ajarkan

Ajari anak-anak untuk mengenali dan memahami emosi mereka. Namun, jangan memaksakan mencoba untuk melakukan percakapan saat mereka kesal. "Saat keadaan tenang, temukan peluang untuk membicarakan perasaan dan cara untuk mengelolanya," kata Pamela Cole. "Tidak semuanya akan meresap dalam satu percakapan."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline