Si Dogol -- yang masih kelas 4 SD -- terkenal sekampung kenakalanya. Maklum, sejak kedua orangtuanya meninggal saat dia berumur 7 tahun, Si Dogol tinggal dengan kakeknya. Sepertinya hampir semua anak sebayanya pernah menangis oleh kenakalannya. Yang jadi korban kenakalannya sebenarnya tidak hanya anak-anak sebayanya. Para orang tua dan dewasa pun pernah dibuat heboh oleh kenakalan Si Dogol.
Misalnya, di suatu malam di bulan Ramadan tahun yang lalu, pernah kejadian jamaah selanggar heboh setelah selesai salat tarawih.
Gara-garanya Si Dogol merapikan sandal-sandal Jemaah yang sedang salat tarawih.
Lho, drapikan kok jadi heboh? Itu mungkin pertanyaan Anda.
Masalahnya, Si Dogol memasangkan sandal-sandal itu tidak dengan pasangannya, tapi ditukar-tukar. Sandal jepit merah dipasangkan dengan sandal jepit warna biru. Sandal kulit warna coklat dipasangkan dengan sandal kulit warna hitam. Semua sandal tersusun rapi dengan posisi siap pakai di depan pintu masjid, tapi dengan kondisi ditukar-tukar.
Bisa dibayangkan kehebohan jamaah saat keluar langgar dan hendak memakai sandalnya. Si Dogol senyum-senyum sendiri di bawah beduk, melihat keributan yang terjadi.
Kenakalan lainnya. Di suatu malam yang lain, masih saat salat tarawih, Si Dogol -- tanpa sepengetahuan yang memakai -- mengikat sarung-sarung kelima orang temannya yang berdiri salat di depannya. Karuan saja, saat salat selesai dan hendak keluar langgar, kelimanya saling tarik-tarikkan, bahkan sampai ada yang terjatuh. Pelakunya, Si Dogol, entah kemana.
Yang paling menghebohkan adalah kenakalan Si Dogol menjelang akhir bulan puasa. Entah dapat petasan dari mana, saat salat tarawih dia menyalakan petasan dan melemparkannya ke kolong langgar, -- langar berbentuk panggung setinggi setengah meter -- karuannya saja jamaah yang sedang khusyu salat terkaget-kaget.
Tapi di tahun ini semua warga kampung kaget. Si Dogol bilang ke teman-temannya bahwa Ramadan sekarang dia akan ikut puasa dan tidak akan nakal lagi. Warga bertanya-tanya siapa gerangan yang memberi nasihat pada Si Dogol, sehingga dia mau berubah.
Betul saja, malam pertama salat tarawih berjalan tertib. Tidak ada kejadian menghebohkan gara-gara ulah Si Dogol. Warga semakin yakin kalau Si Dogol telah berubah.