Lihat ke Halaman Asli

Urip Widodo

Write and read every day

Hobi yang Juga Ibadah dan Dakwah

Diperbarui: 13 April 2023   06:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi menulis/sumber: komunitaID


Berbicara hobi di bulan Ramadan, saya seperti menemukan 'surga' untuk melakukan hobi saya di bulan Ramadan. Karena hobi saya membaca dan menulis. Dua hal yang pas dilakukan saat sedang berpuasa. Aktivitas yang tidak banyak menggerakkan fisik dan keluar keringat.

Membaca dan atau menulis juga aktivitas yang dapat menjaga puasa kita. Karena dilakukan sendirian dan di tempat sepi. Dengan begitu dapat mencegah pandangan kita dari hal-hal yang tidak pantas dilihat, juga mencegah kita dari ghibah atau fitnah, yang sering terselip saat kita berbincang.

Khusus tentang aktivitas menulis, saya sudah menuliskannya di Samber hari ke-3 (tema upgrade skill saat Ramadan). Di Ramadan dua tahun lalu saya mengisi sebulan Ramadan dengan ikut pelatihan menulis secara online. Di Ramadan tahun kemarin, saya mengikuti challenge menulis selama sebulan penuh.

Sekali lagi, saya menemukan kenikmatan lain di setiap Ramadan, yaitu punya banyak waktu untuk menulis. Tentu saja tanpa meninggalkan hobi saya lain, yaitu membaca.

Ramadan sekarang saya tidak ikut kelas menulis, juga tidak Ikut challenge menulis. Ramadan tahun ini saya membuat challenge sendiri, menantang sendiri, untuk menulis setiap hari. Alhamdulillah, sampai hari ke-22 ini saya sanggup menulis satu artikel setiap hari. Bahkan kadang-kadang bisa 2 - 3 artikel setiap hari. Selain karena hobi, menulis setiap hari adalah untuk mengasah skill menulis.

Kendala menulis setiap hari adalah ketiadaan ide. Oleh karenanya saya mengambil tema untuk menulis setiap hari dari ayat-ayat Al-Quran. Saya namakan program ini dengan ODOA atau One Day One Ayat. Maksudnya satu hari menulis satu artikel tentang ayat-ayat Al-Quran.

Mengapa mengambil tema dari Al-Quran?
Ada dua alasan sekaligus menjadi keuntungan (mendapat pahala). Pertama sebagai ibadah. Mengambil tema dari Al-Quran memaksa saya untuk membaca Al-Quran, dan itu termasuk ibadah sunah ysng di bulan Ramadan pahalanya dinilai sebagai ibadah wajib. Plus, Allah memberi satu kebaikan dari satu hurufnya yang dibaca.

Alasan atau keuntungan kedua, dengan mem-posting apa yang kita tulis di media sosial, itu sama dengan kita menyebarkan kebaikan (berdakwah). Itu mendatangkan pahala bagi kita. Apalagi kalau tulisan kita itu dibaca, dan yang membacanya mendapatkan hikmah, maka itupun akan menghasilkan pahala.

Jadi ada semangat tambahan saat saya menyalurkan hobi menulis di bulan Ramadan. Bulan Ramadan memang bulan penuh keberkahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline