Salah satu kebanggaan saya warga kota Tasikmalaya - walaupun bukan asli kelahiran Tasikmalaya - adalah Mesjid Agung Kota Tasikmalaya. Mesjid yang telah berdiri lebih seratus tahun ini tetap berdiri gagah dan mewah sampai saat ini. Bahkan beberapa travel perjalanan wisata memasukkannya sebagai salah satu destinasi yang harus dikunjungi.
Mesjid Agung Kota Tasikmalaya ini berdiri tepat di pusat kota, di pusat keramaian. Terletak di persimpangan Jl. K.H. Z. Mustofa - Jl. dr. Soekarjo - Jl. Yudanegara - Jl. Oto Iskandar Dinata, mesjid bersejarah ini tidak terlihat tua, tidak nampak kuno. Bahkan menjadi pusat perhatian setiap pendatang yang melewatinya.
Mesjid Agung Kota Tasikmalaya dibangun pertamakali tahun 1886 oleh Bupati Sumedang Raden Tumenggung Aria Surya Atmadja. Butuh dua tahun sampai selesai. Tahun 1988 diserahkan kepada Patih Tasikmalaya, Patih Demang Sukma Amijaya. Dan untuk pengelolaanya diserahkan kepada Raden Haji Abubakar, yang masih keturunan Pangeran Sumedang Larang.
Mesjid yang memiliki luas bangunan 2.456 meter persegi, dan berdiri di tanah seluas 7.215 meter persegi, ini telah mengalami lima Kali renovasi, yaitu di tahun 1923, 1973, 1977, 1982, dan terakhir 2000.
Mesjid yang sekarang berdiri megah sudah bukan bentuk mesjid yang dibangun 157 tahun yang lalu. Karena di tahun 1977 mengalami kerusakan yang parah akibat gempa bumi yang terjadi. Sehingga tidak bisa kalau hanya direnovasi, dan diputuskan untuk dirobohkan semuanya dan dibangun kembali menjadi bangunan sekarang.
Pertimbangan estetika sangat diperhatikan saat membangun kembali, sehingga mesjid Agung Kota Tasikmalaya ini memiliki desain yang cantik. Secara konsep, bangunan masjid ini mengambil inspirasi dari masjid Al-Haram di Makkah.
Detail arsitektur dari bangunan dari masjid ini fokus pada makna filosofis Islam. Memiliki lima buah atap yang mencerminkan salat lima waktu dan lima rukun Islam. Selain menara, mesjid Agung Kota Tasikmalaya juga dilengkapi empat menara, yang melambangkan empat ilmu. Yaitu, syariat, sejarah, filsafat, dan sejarah.