Bab 1
Pesan Rasulullah Saw
Matahari menampakkan sinar keperakannya, menimpa embun yang masih menempel di daun-daun kurma, dan memantul bagaikan berlian yang bercahaya. Angin semilir pagi membawa kesejukan, menerpa sosok-sosok yang tengah menikmati istirahat setelah selesai melaksanakan salat Subuh dan zikir.
Abdullah bin Jahsy sengaja membiarkan sahabat-sahabatnya untuk beristirahat lebih lama. Sampai subuh itu berarti dia dan beberapa sahabatnya sudah dua hari dua malam melakukan perjalanan, melaksanakan perintah Rasulullah SAW untuk berpatroli. Dia ditunjuk untuk memimpin pasukan sariyyah (ekspedisi).
"Kita akan beristirahat lebih lama kali ini. Setelah salat dan berzikir, silahkan manfaatkan waktu istirahat sebaik-baiknya." Demikian instruksi Abdullah bin Jahsy sebelum salat Subuh.
Tentu saja instruksinya ini disambut gembira. Mereka merasa sangat membutuhkan penyegaran maksimal setelah dua hari dua malam berpatroli yang membuat mereka sangat kelelahan. Jumlah unta yang dibawa dalam ekspedisi membuat mereka harus bergantian menaikinya. Enam unta dengan dua belas orang pasukan, memaksa separuh pasukan berjalan kaki, saat separuh lainnya menaiki unta.
Keduabelas orang itu pun memanfaatkan waktu istirahat untuk melepaskan penat dan lelah dengan berbaring. Sekedar meluruskan pinggang dan melelapkan mata sejenak. Mencoba mengembalikan stamina setelah berjalan tanpa henti, kecuali untuk salat.
Abdullah bin Jahsy menebar pandangan ke kesebelas rekannya. Abu Huzaifah bin Utbah yang sedang berbaring dengan berbantalkan kedua tangannya, begitupun Sa'ad bin Abi Waqash dan Amir bin Rabiah.
Sementara Ukkasyah bin Mihshan berbaring setengah duduk di bawah pohon kurma, berbincang santai dengan Utbah bin Ghazwan, Waqid bin Abdullah, Khalid bin al-Bukair, dan Suhail bin Baidha.
Abdullah bin Jahsy memberi waktu istirahat lebih lama kali ini, juga karena merasa ini saat yang tepat untuk menyampaikan pesan yang diberikan Rasulullah SAW kepadanya.