Lihat ke Halaman Asli

Urip Widodo

Write and read every day

Pengaruh Negatif Film Horor terhadap Anak-Anak

Diperbarui: 7 Agustus 2022   11:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasu seorang anak menonton film horor/sumber: parentscom

Sering terjadi ' pertengkaran' antara orangtua dengan anak-anak, terutama yang remaja atau menjelang remaja mengenai jenis film apa yang dibolehkan ditonton. 

Anak-anak, terutama yang sudah remaja, merasa mereka sudah memenuhi batas usia untuk menonton, sementara orangtua merasa harus melindungi mereka dari pengaruh negatif dari film. Dan, salah satu jenis film yang sering diperdebatkan antara orangtua dan anak adalah film horor.

Untuk film horor, orangtua memang harus berani melarang anak-anak mereka menontonnya. Berikut ini adalah beberapa hal yang akan membahayakan anak-anak jika menonton film horor.

#1 EFEK MENGERIKAN

Adegan-adegan mengerikan adalah bumbu utama dari film horor. Walaupun ada beberapa film yang dikategorikan horor tetapi tidak dominan adegan mengerikannya.

Adegan-adegan mengerikan yang ditayangkan di film horor; hantu-hantu berwajah buruk (seram), adegan kekerasan yang penuh dengan cipratan darah, adegan penyiksaan, dan adegan-adegan lain, tidak hanya membuat anak-anak gelisah saat menontonnya, tetapi akan berefek jangka panjang. Karena anak-anak memiliki memori mengingat yang kuat.

#2 KECEMASAN DAN PHOBIA

Penelitian menunjukkan bahwa perkembangan kognitif seseorang didasarkan pada cara memahami (melihat) apa yang terjadi di sekitarnya dan menyesuaikannya dengan pandangan dunia yang lebih luas. Pada anak-anak, perkembangan kognitifnya masih berkembang.

Saat orang dewasa menonton film yang menakutkan, maka ia akan tahu perbedaan antara fakta dan fiksi. Misalnya, monster itu tidak ada, atau alien itu tidak keluar dari perut manusia. Namun, tentu sulit bagi anak-anak untuk membuat perbedaan itu. Mereka bisa menganggap semua itu terjadi dalam kenyataan.

Apalagi kalau film horor itu mengambil materi mereka dari kehidupan nyata. Misalnya tentang pembunuh berantai, dengan jalinan cerita kehidupan sehari-hari, di sebuah kota misalnya. Anak-anak, yang belum bisa membedakan fakta dan fiksi, akan menganggap semua yang terjadi di dalam film terjadi juga di luar sana, dan kejahatannya dianggap nyata.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline