Lihat ke Halaman Asli

Urip Widodo

Pensiunan yang ingin terus menulis

Haus Pahala

Diperbarui: 17 April 2021   06:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Haus Gol=Haus Pahala - Sumber: bola.com

Beberapa waktu yang lalu media olahraga bolacom menayangkan berita tentang lima striker haus gol. Judul beritanya 'Termasuk Messi, Ini 5 Striker Haus Gol di Eropa'. Mereka itu adalah Edinson Cavani yang bermain di Paris Saint-Germain, Ciro Immobile (Lazio), Lionel Messi (Barcelona), Radamel Falcao (AS Monaco), dan Harry Kane (Tottenham Hotspur).

Kelimanya disebut haus gol karena telah mengoleksi banyak gol. Mereka hampir selalu memasukkan bola ke gawang lawan dalam setiap pertandingan. Contohnya Edinson Cavani. Dalam sebelas laga di Ligue 1 Prancis, dia telah memasukkan tiga belas kali.

Istilah haus gol memang diberikan kepada pemain yang selalu bernafsu menjebol gawang lawan. Setiap kesempatan, setiap peluang selalu berusaha untuk dijadikan gol.

Nah, kita harus belajar dari mereka. sebagai seorang Muslim yang menginginkan kehidupan yang bahagia kelak di surga, kita harus memiliki pahala sebanyak mungkin. Tentu kita sudah tahu, bahwa nanti kita semua akan melewati Mizan atau timbangan. Yang akan mengukur berat dosa dan pahala kita. Jika pahala kita lebih berat, maka Allah Swt akan memasukan kita ke dalam surga.

Oleh karenanya, kita harus menjadi orang-orang yang haus pahala. Meminjam dari istilah haus gol di atas. Setiap peluang harus kita manfaatkan supaya menjadi amal soleh yang berbuah pahala. Setiap waktu harus digunakan untuk melakukan sesuatu yang bernilai ibadah.

Caranya?

Manfaatkan niat!

Maksudnya?

Dalam sebuah hadis diriwayatkan Rasulullah Saw bersabda, "Setiap amal itu tergantung pada niatnya."

Jadi, setiap perbuatan (amal) akan berakhir sebagaimana niat awalnya. Riwayat hadis itu turun ketika ada seorang yang ikut hijrah ke Madinah tetapi dengan niat mengikuti wanita yang dicintainya, yang ingin dinikahinya. Di hadis itu disebutkan bahwa si lelaki tadi mendapatkan yang diniatkannya, yaitu menikahi wanita yang dicintainya. Namun, hijrahnya tidak menghasilkan pahala.

Secara umum dalam hukum fikih kita mengenal istilah 'mubah'. Yaitu sesuatu yang jika dikerjakan atau tidak dikerjakan tidak berkonsekuensi apa-apa. Tidak berpahala juga tidak berdosa. Contohnya makan, minum, mandi, tidur, dan lain-lain. Namun, bagi kita yang haus pahala, hal-hal seperti tadi harus dimanfaatkan supaya menjadi pahala. Caranya dengan mengawalinya dengan niat untuk ibadah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline