Lihat ke Halaman Asli

Urip Widodo

Pensiunan yang ingin terus menulis

Menulislah! Maka Anda akan Panjang Umur

Diperbarui: 26 Februari 2021   09:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

medium.com

Bagaimana mungkin menulis bisa memperpanjang umur? Bukankah umur manusia itu sudah ditentukan oleh Allah SWT?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, Saya mau menyampaikan sebuah hadits.

Rasulullah SAW bersabda,

"Dari Anas bin Malik ra berkata: bahwa Rasulullah SAW. Bersabda, "Bagi siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menjalin hubungan silaturrahim." (HR. Muttafaq Alaih)

Di hadits yang lain Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezekinya, maka hendaklah ia berbuat baik kepada kedua orang tua dan menjalin silaturrahim dengan sesama.'' (HR Ahmad).

Apakah silaturrahim dapat merubah ketetapan Allah SWT tentang umur seseorang? Apakah Allah SWT akan menambah umur kita? Tentu tidak seperti itu. Umur manusia sepenuhnya ditentukan oleh Allah SWT. Manusia hanya dapat menerima keputusan Allah SWT tentang umurnya. Karenanya, manusia tidak bisa mengurangi atau menambah umurnya. Jika ajalnya telah tiba, maka manusia akan mati walaupun ia berusaha mengundurkannya. Dan, jika ajalnya belum tiba, manusia tetap tidak akan mati walaupun ia berusaha mempercepat kematiannya.

Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya di surat Al-A'raf ayat ke-34, ''Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka jika telah datang waktunya, mereka tidak akan dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya''.

Lalu bagaimana maksudnya silaturrahim bisa memperpanjang umur? Maksudnya, dengan banyak silaturrahim, akan memperat hubungan baik dengan orang sudah kita kenal dan menambah kenalan baru. 

Dengan semakin banyak orang yang kita kenal, dan kita dikenal sebagai seorang yang baik, maka nama kita akan dikenang terus oleh mereka, walaupun kita sudah meninggal. Jadi boleh jadi jasad kita sudah dikubur, tapi nama kita tetap dikenang sepanjang masa.

Banyak sekali orang yang sudah lama meninggal, tapi namanya sampai sekarang masih dikenang. Contoh sederhana adalah para pahlawan nasional, seperti Pangeran Diponegoro, Cut Nyak Din, Teuku Umar, dan lain-lain. Dari bidang yang lain juga banyak, misalnya para ilmuwan seperti; Ibnu Khaldun, Ibnu Sina, dan sebagainya. Intinya, mereka berumur panjang karena punya kontribusi yang baik, yang layak dikenang. Demikian juga dengan silaturrahim, ia menjadi sarana untuk berbuat baik, sehingga kita menjadi orang yang layak dikenang karena kebaikan kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline