Lihat ke Halaman Asli

Urip Widodo

Pensiunan yang ingin terus menulis

Memahami Kezaliman

Diperbarui: 26 Januari 2021   11:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pinterest/NasihatSahabat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) zalim maknanya 'bengis; tidak menaruh belas kasihan; tidak adil; kejam'. Sedangkan kezaliman disebutkan artinya 'kebengisan; kekejaman; ketidakadilan'.

Menurut software QSoft v.7.5, kata zalim ini disebutkan dalam al-Qur'an sebanyak 204 kali dalam berbagai bentuk; dholimuuna, dholimiina, adhlum, dsb. Artinya, cukup sering Allah Swt menyinggung kata zalim ini dalam firman-Nya.

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa,

Rasulullah Saw bersabda, "Kezaliman itu ada 3 macam; kezaliman yang tidak berampun, kezaliman yang berampun, dan kezaliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allah Swt."

Hadits ini diwartakan oleh Imam al-Bazaar dan ath-Thayaalisy.

Dalam redaksi yang lain Imam Hasan Al-Bashri dalam kitabnya Syarhu Sunnah jilid 14, menyebutkan,

"Kezaliman itu ada tiga macam: Kezaliman yang tidak diampuni Allah Swt; Kezaliman yang tidak dibiarkan begitu saja oleh Allah Swt; dan Kezaliman yang diampuni Allah Swt."

Kezaliman Pertama, Kezaliman yang tidak di ampuni Allah Swt adalah perbuatan syirik atau menyekutukan Allah Swt dengan apapun. Sebagaimana firman-Nya dalam surat Lukman ayat 13.

Wa-idz qaala luqmaanu li(i)bnihi wahuwa ya'izhuhu yaa bunayya laa tusyrik bi(A)llaahi inna a(l)sy-syirka lazhulmun 'azhiim(un)

"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran  kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman  yang besar".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline