*Prasasti Cinta*
Aah mengapa ku harus merana?
Biarlah sudah ku akhiri saja kepiluan ini
Mungkin ini lebih baik
Walau saat ini ku masih galau
Rasa tak menentu bercampur baur
Mengaduk-aduk benci, cinta, dan rindu
Seandainya saja tak pernah bertemu
Mungkin kau dan aku takkan terpatri
Mungkin tak perlu ada sedu sedan ini
Seperti hati diiris sembilu
Rindu yang terlarang ini
Kan ku coba tuk menguburnya dalam palung samudera hati ku
Kan ku panjatkan doa-doa
Tuk mengiringi kepergian rasa itu
Kan ku bangun prasasti abadi
Agar menjadi kenangan indah dalam hidup ku.
Jakarta
Senin, 6 Juni 2022 (20:21)
Moh. Urip Hidayat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H