CILEGON -- Indikator makro pembangunan Kota Cilegon mengalami tren positif dan meningkat signifikan pada 2022 dibanding 2021 lalu.
Berbagai pencapaian berhasil dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon dari sektor ekonomi, sosial, pendidikan, ketenagakerjaan hingga pendapatan mengalami nilai positif.
Berdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Cilegon dan Badan Pusat Statistik (BPS) semua angka positif, misalnya pertumbuhan ekonomi
Diketahui berdasarkan angka pada 2021 ke 2022 semuanya hampir mengalami tren positif, misalnya pertumbuhan ekonomi sebelumnya hanya 4,81 persen menjadi 5,06 persen, IPM sebelumnya hanya 73,25 poin menjadi 73,95 poin, laju inflasi 2,19 persen menjadi 4,34 persen.
Lalu, Pendapatan Perkapita 174,46 juta menjadi 181,48 juta, Indeks kepuasan masyarakat dari 77 poin menjadi 82,95 dan Indeks Persentase PAD 35,33 persen menjadi 41,05 persen.
Selanjutnya, sejumlah angka lainnya mengalami tren positif misalnya Angka Kemiskinan 4,24 persen menurun menjadi 3,64 persen, tingkat pengangguran terbuka 10,13 persen menurun menjadi 8,1 persen, Indek Gini 0,363 menurun menjadi 0,318 poin.
Hanya satu indikator yang mengalami tren negatif yakni soal inflasi dimana sebelumnya hanya 2,19 menjadi 5,34 persen melebihi ambang batas yang ditetapkan Bank Indonesia yakni 3,00 persen kurang lebih 1 persen.
Namun, berdasarkan dokumen forum komunikasi publik rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) infalasi akan mencapai kurang atau hampir 8 persen.
Hal itu akan sangat menunjang pertumbuhan dan berbagai indikator makro pembangunan di Kota Cilegon.
Namun, sejumlah indeks tersebut akan mengalami perubahan dan diprediksi akan mengalami perlambatan pada 2023 mendatang, misalnya pengangguran diprediksi akan Kembali meningkat pada 2023 menjadi 8,62 dari sebelumnya hanya 8,1 persen.