Lihat ke Halaman Asli

Kreativitas Anak Usia Dini

Diperbarui: 4 Mei 2021   00:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai orang tua akan mendambahkan anaknya bisa tumbuh dan berkembang dengan baik agar kelak menjadi generasi penerus bangsa. Setiap individu memiliki keberagaman kemampuan yang berbeda-beda. Bercermin dari keberagaman kemampuan yang berbeda-beda itu, hendaknya perlu dilakukannya berbagai cara agar mampu untuk mengembangkan kemampuan tersebut. Banyak macam-macam karakter anak, ada yang cenderung diam saja ketika dikelas,ada juga yang aktif sekali bahkan sangatlah kreatif dalam menciptakan hal- hal baru. Begitulah macam-macam karakter anak. Salah satu kemampuan individu yakni kreativitas. Kreativitas sangat penting untuk dapat dikembangkan, karena kreativitas memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan seseorang, contohnya kreativitas dalam prestasi akademik. Kreativitas adalah suatu kemampuan yang tidak dibawa sejak lahir tetapi bisa untuk dipelajari serta dapat dikembangkan, sehingga kemampuan ini dapat dikembangkan sejak dini. Dikarenakan  masa-masa usia dini merupakan masa golden age, yang mana pondasi dari tahapan usia yang selanjutnya.

            Kreativitas adalah  kemampuan manusia untuk dapat menciptakan sesuatu yang menarik. Maka dari itu, kreativitas sangatlah penting untuk dikembangkan dikarenakan kreativitas dapat meningkatkan kemampuan prestasi akademiknya. Kemampuan ini terkait dengan bidang seni maupun bidang ilmu pengetahuan. Pada bidang ilmu pengetahuan, kemampuan pengamatan dan juga perbandingan, kemampuan untuk dapat menganalisa serta menyimpulkanlah yang lebih menentukan. Sedangkan pada bidang seni, motivasi serta intuisilah yang menginspirasi dan berperan penting untuk menuntut spontanitas yang lebih tinggi. Kreativitas perlu sekali untuk dikembangkan sejak usia dini karena anak sebagai generasi penerus bangsa yang berlangsung secara terus menerus dan sifatnya alami. Sebagai generasi penerus bangsa maka anak perlu untuk dikembangkan kreativitasnya. Anak usia dini yang memiliki kreativitas tinggi di sekolahnya  hendaknya tidak untuk diabaikan, melainkan kemampuan tersebut harus terus dikembangkan dan didukung penuh baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarganya, sehingga anak dapat mengeksplor kemampuan yang dimilikinya tersebut.

            Menurut pendapat dari Erik Erikson sebagai pakar psikologi, menjelaskan bahwa pada anak berusia tiga setengah tahun sampai enam tahun merupakan masa terpenting bagi seorang anak untuk dapat mengembangkan kemampuan kreativitasnya. Erikson juga mengatakan bahwa pada masa ini merupakan masa untuk pembentukan sikap initiative versus guilt yakni inisiatif yang dihadapkan pada rasa bersalah. Jika nantinya anak-anak mendapatkan lingkungan pengasuhan serta pendidikan yang baik, maka akan mampu untuk dapat mengembangkan sikap kreativitasnya. Anak juga akan lebih antusias lagi untuk dapat bereksperimen, bereksplorasi, berimajinasi, dan nantinya anak berani untuk mencoba mengambil resiko yang ada. Tetapi, kembali lagi semuanya itu bergantung kepada lingkungan belajar anak, sudah kondusif atau belom untuk dapat mencapai perkembangan tersebut.

            Banyak orangtua yang berharap pada tumbuh kembang anaknya, pada saat anaknya masuk ke jenjang pendidikan pra sekolah, di sekolahan tersebut mampu untuk menyiapkan anak agar bisa dalam hal menulis, membaca, dan juga berhitung. Akibatnya, banyak lembaga pendidikan prasekolah yang mengorientasikan pendidikannya secara lebih ke bidang akademik. Hal ini nantinya dapat membuat guru lebih sering untuk menyuruh anak-anak  duduk diam di ruang kelas, belajar menulis, dan mengerjakan soal-soal berhitung yang telah diberikannya. Bahkan, dari hasil pekerjaan anak-anak itu sudah dinilai dan juga dikritik, bahkan disalahkan oleh gurunya. Padahal, kejadian ini menurut Eri Ericson, bahwa pada masa ini anak lebih sering dikritik, atau bahkan disalahkan, dan diberikan nilai, maka sikap nantinya yang akan berkembang di dalam dirinya yakni perasaan rasa bersalah dan takut. Perasaan bersalah ini nantinya akan membuat anak takut untuk mencoba hal-hal baru, dan takut untuk mengambil inisiatif serta berkreasi.

            Setiap anak pasti mempunyai bakat dan kreativitas yang berbeda-beda, oleh karenanya sebagai orang tua maupun pendidik sebaiknya bisa menghargai keunikan dari setiap masing-masing anak. Maka dari itu sebagai guru, orang tua, atau orang-orang yang ada disekitar anak sebaiknya jangan memaksakan anak untuk dapat melakukan hal yang sama serta jangan pula untuk memaksakan anak agar nantinya hasil yang dikerjakan akan sama antara anak satu dengan yang lainnya. Agar nantinya bakat serta kreativitas pribadi seorang anak dapat tumbuh dan berkembang seperti yang telah diharapkan setiap orang tuannya. Sebagai seorang guru, ataupun orang yang ada disekitar lingkungan anak bisa juga untuk membantu anak dalam menemukan bakat serta kreativitasnya dengan cara memberikan kebebasan yang cukup pada anak dan menfasilitasi anak secara memadai juga.

            Kreativitas ini memungkinkan manusia untuk dapat meningkatkan kualitas dihidupnya. Pada era pembangunan saat ini yang mana kesejahteraan semua masyarakat dan bahkan negara sangatlah bergantung pada sumbangan kreativitas yang berupa ide-ide baru yang cemerlang, ataupun penemuan-penemuan baru yang nantinya akan menghasilkan teknologi baru. Untuk dapat mencapai hal-hal tersebut perlulah untuk mempunyai sikap serta pemikiran dan perilaku kreatif ini dapat dipupuk sejak usia dini. Para ahli seperti seorang psikolog, sosiolog dan juga ilmuwan lainnya sudah lama mengetahui arti pentingnya kreativitas bagi seorang individu serta masyarakat. Tentang adanya keyakinan mengenai pentingnya kreativitas secara tradisional, biasanya disebut dengan "jenius", yang diturunkan dan tidak ada yang dapat dilakukan untuk dapat membuat orang menjadi kreatif. Sudah menjadi suatu keyakinan bahwa manusia telah dilahirkan dengan "percikan-percikan" kejeniusan" yang hebat. Maka pentingnya perilaku kreativitas ditanamkan sejak masih belia.

            Ketika kreativitas telah diyakini sebagai unsur bawaan yang hanya sebagian kecil anak yang memilikinya serta dianggap bisa berkembang secara otomatis, tidak lagi dibutuhkannya rangsangan lingkungan ataupun kondisi lingkungan yang menguntungkan bagi perkembangan sekarang ini. Bertentangan dengan hal demikian, ternyata telah diketahui bahwa semua anak-anak telah  berpotensi untuk kreatif, walaupun tingkatan kreativitasnya setiap anak akan berbeda-beda. Akibatnya, kreativitas setiap anak perlu untuk dilatih seperti halnya perlu diberi kesempatan dan rangsang oleh lingkungan untuk berkembang pada setiap potensi lainnya. Unsur terpenting lainnya yang berperan penting didalam pengembangan kreativitas bagi anak sejak usia dini merupakan penciptaan lingkungan fisiknya. Ruang interior, sebagai salah satu lingkungan fisik berperan andil yang cukup besar sebagai pendorong kreativitas anak, untuk sebagai stimuli eksternalnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline