Berpikir Rasional dengan Benar dalam Filsafat
Setiap hari, setiap saat, kapanpun, dimanapun dan selamanya kita tak pernah berhenti dari suatu kegiatan yang dinamakan berpikir. Berpikir sudah menjadi hal biasa dan mendasar yang dilakukan makhluk hidup yang dibekali akal oleh Tuhannya yaitu manusia seperti kita ini. Namun apakah setiap sesuatu yang melintas dipikiran kita itu dianggap berpikir?
Berpikir berasal dari kata dasar pikir. Berpikir merupakan suatu kata kerja yang menyatakan suatu tindakan. Berpikir melibatkan manipulasi otak yang melibatkan informasi. Karena otak itu sendiri berfungsi menerima segala informasi dan mengolahnya, membentuk proses, mencari solusi, melakukan penalaran dan membuat keputusan. Berpikir menjadi suatu tindakan memproses suatu informasi yang diterima oleh otak.
Dalam filsafat, berpikir menjadi pembahasan dasar dan utama. Karena filsafat itu sendirimerupakan studi atau ilmu pengetahuan yang membahas mengenai semua fenomena kehidupan melalui pemikiran-pemikiran manusia secara kritis. didalam filsafat berpikir itu dituntut secara kitis.
Berpikir secara kritis tidak semudah yang dibayangkan, namun semua manusia pasti bisa melakukan, asalkan dia mau belajar, rajin serta teliti dalam berpikir agar dapat terus mengasah otaknya agar dapat berpikir kritis.
Berpikir kritis itu sendiri ialah kemampuan untuk berpikir secara jernih dan rasional, yang meliputi kemampuan untuk berpikir reflektif dan independen. Kemampuan untuk dapat menganalisis fakta mencetuskan sebuah gagasan, mengevaluasi argumen, menarik sebuah kesimpulan dan memecahkan masalah.
Berpikir kritis bukan berpikir secara menghafal, menngumpulkan informasi , mengkritik serta mendebat suatu argument. Melainkan berpikir dengan aktif dan terampil menggunakan akal pikiran kita dengan langkah demi langkah ditelaah oleh akal.
Berpikir kritis menjadi suatu bentuk keterampilan, karena berpikir dengan langkah-langkah yang diambil yang menjadi sebuah proses pemikiran. Keterampilan inti dalam berpikir kritis itu sendiri diantaranya yaitu: (1) Interpretasi, mengklarifikasi makna. (2) Analisis, mengidentifikasi argumen atau menganalisis argumen. (3) Evaluasi, menilai suatu pertanyaan, argument. (4) Inferensi, mempertanyakan pertanyaan, memikirkan alternatif. (5) Penjelasan, menyatakan masalahnya, mengemukakan kebenaran argumen, dan hasilnya. (6) Regulasi diri, meneliti dan mengoreksi diri.
Selain keterampilan inti dalam berpikir kritis, berpikir secara rasional juga menjadi hal utama dalam berpikir kritis. berpikir secara rasional atau critical rasionalism yaitu berasal dari dua kata berpikir, yang berarti kegiatan pengolahan informasi oleh otak dan kata rasional, yang berarti suatu sikap yang dilakukan berdasarkan pikiran dan pertimbangan yang logis dan cocok dengan akal sehat manusia.
Yang berarti adanya kesesuaian keyakinan seseorang dengan alasan seseorang untuk percaya, atau tindakan seseorang dengan alasan seseorang untuk bertindak.
Maka dari itu berpikir rasional tidak sembarangan berpikir, berpikir dengan mempertimbangkan aspek dan menganalisis informasi yang diterima.