Lihat ke Halaman Asli

Dialog Imajiner dengan Irman Gusman

Diperbarui: 21 Oktober 2016   13:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Foto RMOL"][/caption]T : Apakah pak Irman menerima suap dalam kasus kuota impor gula di Sumatera Barat?

J : Tidak, saya tidak menerima suap dia diberi hadiah berupa satu bongkah bungkusan pada tanggal 17 September 2016, pun hadiah itu akan segera diberikan dan dilaporkan pada KPK, sesuai aturan sebelum masa periode pengembalian hadiah berakhir efektif 30 hari.

T : Akan dilaporkan? Bukankah Pak Irman tertangkap tangan menerima uang suap sebesar 100 juta rupiah oleh KPK pada tanggal 17 September 2016?

J : Saya ditangkap dalam keadaan diberi hadiah berupa bungkusan pada tanggal 17 September 2016. Padahal, saya tidak mengetahui barang apa yang ada dalam bungkusan yang dibawa tamu ke rumah saya.

T : Kenapa Pak Irman Gusman menerima hadiah tersebut bukankah sebagai pejabat negara tidak boleh
 menerima hadiah?

J : Ya dalam adat istiadat kita tidak sopan bila kita menolak pemberian hadiah/buah tangan terhadap orang yang berkunjung secara langsung.

T : Masak sih pak Irman tidak tahu isi bungkusan itu, pas menerima kenapa tidak dicek isinya?

J : Dalam adat istiadat kita, tidak terbiasa saya membuka bungkusan di depan tamu yang memberikan.

T : Apakah benar Istri Pak Irman ternyata membuka bungkusan itu?

J : Benar, istri saya membukan bungkusan tersebut, karena tidak tahu isinya seperti apa.

T: Mengapa istri Pak Irman membuka bungkusan tersebut?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline