Lihat ke Halaman Asli

Menulis Tanpa Ide

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore ini saya selesai bekerja lebih awal dari biasa nya saat rasa cape,penat dan jenuh bertumpuk di dalam otak sebab otak merupakan pusat dari segala nya begitu menurut para pakar,untuk mengusir rasa lelah saya rebahkan tubuh kumal ini beberapa saat di kursi butut yang sudah reot bak cukong tanah dengan kursi goyang nya,hahaha terlihat jam menunjukan angka 16:30 waktu nya untuk mengambil air wudhu melaksanakan perintah sang pencipta yang telah memberikan berjuta kenikmatan yang tak terhingga kepada hambanya.

Sebab Itu merupakan kewajiban yang tak bisa di tawar-tawar kalau dalam istilah fiqih bisa di katakan fardhu ain seperti yang telah di ajarkan guru ngaji saya sewaktu kecil. selesai menunaikan kewajiban bergegas saya menyeduh kopi kesukaaan (kopi hitam) untuk sekedar menemani sore itu menjelang malam tak lupa handphone jadul pemberian sang kaka yang masih awet di gunakan sampai sekarang,menemani saya berkomunikasi,browsing mencari info bermanfaat, berita politik yang sedang hangat di bicarakan dan ngeblog pun saya menggunakan handphone jadul ini,ma"lum lah mau beli laptop belum kebeli hehehe.

Menulis merupakan kegiatan positif menurut saya,selain mengasah otak keterampilan pun di uji dalam hal ini meskipun pada kenyataan nya saya bukan lah penulis handal yang pandai merangkai kata seperti para master di blog kompasiana ini,entah itu yang berisi rubrik politik,sosial budaya dan lain-lain.

Perpaduan bahasa populer,intelektual bahkan bahasa asing sering di jumpai di blog ini membuat saya harus bolak-balik buka tab baru mencari arti dari kata-kata yang tidak masuk dalam memory otak,hehehe tapi tak apalah itung-itung nambah wawasan.

Sangat jauh berbeda dengan isi dan kandungan tulisan amburadul saya yang entah kemana tujuan dari artikel ini yang jelas tujuan pembelajaran selalu saya tekan kan agar sifat rendah diri selalu tertanam tanpa merasa bangga atas apapun yang di raih.

Menulis tanpa ide bukan lah soal bagi seorang blogger apa ada nya seperti saya,menulis sesuai irama hati yang berbicara tanpa perlu perencanaan atau rangkaian kata berarti ala pujangga dengan puisi malam nya atau seperti para pengamat dengan segala penelitian nya dari setiap sisi,malah semua itu membuat saya merasa terbebani untuk menulis.

Dengan susah payah saya menulis hanya bermodal ponsel sebab keinginan tetaplah keinginan yang tak bisa di alihkan pada hal lain meskipun begitu saya tetap menikmati keadaan ini,ada sensasi berbeda di saat sebuah artikel konyol mampu di tulis sampai ribuan karakter,mungkin suasana seperti itu tidak akan pernah di rasakan bila saya memakai alat lain.

Hoby adalah alasan seseorang melakukan hal apapun yang di inginkan meski itu bersifat extreme begitu juga menulis apapun di lakukan agar mampu mewujudkan hal yang di impi-impikan termasuk bisa berkecimpung di dunia blogging kompasiana yang memuat tentang opini & reportase yang jelas bukan lah kemampuan saya yang seutuh nya.

Keterbatasan bukan lah halangan seperti kata host hitam putih di sela-sela acara kemarin,terbukti dengan banyak nya orang-orang yang di sangka tidak mampu ternyata bisa mewujudkan berbagai maha karya yang layak di acungkan jempol,bahkan mungkin manusia sempurna pun belum tentu mampu melakukan hal yang luar biasa.

Yah beginilah menulis tanpa ide kesana kemari entah apa yang di bahas,wassalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline