Lihat ke Halaman Asli

Waktu Terus Berlari, Amal Masih di Tempat

Diperbarui: 22 November 2024   16:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waktu Terus Berlari, Amal Masih di Tempat (Sumber: Desain pribadi)

Tidak Terasa Umur Terus Bertambah, Namun Amal Shalih Belum Bertambah. Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun.  Tidak terasa umur terus bertambah, namun amal shalih belum bertambah. Tidak sadarkah kita bahwa kita semakin dekat dengan kematian...???

Apakah kita sudah siap untuk mempertanggung jawabkan segala perbuatan kita...?

Bergegaslah untuk bertaubat kepada Allah, selagi pintu taubat-Nya masih terbuka lebar, sebelum nyawa sampai di kerongkongan, jangan sampai tertipu dengan dunia yang fana ini...!

Dunia ini hanya bersifat fana dan sementara, sedangkan tujuan hidup kita sebenarnya adalah akhirat kelak. 

Dunia ini hanyalah sebuah tempat persinggahan untuk kita, tempat mengumpulkan bekal menuju akhirat dan tempat mempersiapkan kehidupan akhirat yang merupakan kehidupan sebenarnya.

Disebutkan dalam kitab Nashaihul 'Ibad yang merupakan penjelasan (syarh) daripada kitab Al-Munabbihaat 'Alal Isti'daad Li Yaumil Ma'aad karangan Ibnu Hajar Al-Asqalani yang berisi Nasihat nan bijaksana, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda kepada salah seorang sahabat yaitu Abu Dzar Al-Ghifari Rahimahullah: "Wahai Abu Dzar, Perbaharuilah perahumu, karena lautan itu sangat dalam, Carilah perbekalan yang lengkap, karena perjalanan itu sangat jauh, Kurangilah beban, karena rintangan itu amatlah sulit untuk diatasi dan Ikhlaslah dalam beramal, karena yang menilai baik dan buruk adalah Dzat Yang Maha Melihat".

Maksud daripada 4 nasihat Rasulullah tersebut adalah sebagai berikut:

Perbaharuilah perahumu, Maksudnya Perbaikilah niatmu dalam setiap beramal agar engkau memperoleh pahala dan selamat dari siksa Allah.

Kurangilah beban, Maksudnya janganlah banyak-banyak engkau mengambil keduniaan.

Diserupakannya akhirat dengan lautan yang dalam, perjalanan yang jauh, dan rintangan yang amat sulit untuk diatasi, karena banyaknya kesulitan dan rintangan yang mesti dilewati untuk bisa sampai kepada kebahagiaan akhirat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline