Lihat ke Halaman Asli

Syukur Kunci Kebahagiaan: Kisah Nabi Musa dan Dua Umatnya

Diperbarui: 31 Oktober 2024   17:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Syukur kunci kebahagiaan (diolah pribadi)

Ada sebuah cerita teladan diambil dari buku "1001 Kisah Teladan bahwa Nabi Musa alaihi salam memiliki ummat yang jumlahnya sangat banyak dan umur mereka panjang-panjang. Mereka ada yang kaya dan juga ada yang miskin.

Suatu hari ada seorang yang miskin datang menghadap Nabi Musa alaihi salam. Ia begitu miskinnya pakaiannya compang-camping dan sangat lusuh berdebu. Si Miskin itu kemudian berkata kepada Baginda Musa alaihi salam: "Ya Nabi Allah, tolong sampaikan kepada Allah SWT permohonanku ini agar Allah menjadikan aku orang yang kaya.

Nabi Musa alaihi salam tersenyum dan berkata kepada orang itu : "Saudaraku, banyak-banyaklah kamu bersyukur kepada Allah. Si Miskin itu agak terkejut dan kesal, lalu ia berkata, Bagaimana aku mau banyak bersyukur, aku makan pun jarang, dan pakaian yang aku gunakan pun hanya satu lembar ini saja"!. Akhirnya Si Miskin itu pulang tanpa mendapatkan apa yang diinginkannya.

Beberapa waktu kemudian seorang kaya datang menghadap Nabi Musa alaihi salam. Orang tersebut bersih badannya juga rapi pakaiannya. Ia berkata kepada Nabi Musa alaihi salam, "Wahai Nabi Allah, tolong sampaikan kepada Allah permohonanku ini agar dijadikannya aku ini seorang yang miskin, terkadang aku merasa terganggu dengan hartaku itu.

Nabi Musa alaihi salam pun tersenyum, lalu ia berkata: "Wahai saudaraku, janganlah kamu bersyukur kepada Allah."

"Ya Nabi Allah, bagaimana aku tidak bersyukur kepada Alah? Allah telah memberiku mata yang dengannya aku dapat melihat. Telinga yang dengannya aku dapat mendengar. Allah telah memberiku tangan yang dengannya aku dapat bekerja dan telah memberiku kaki yang dengannya aku dapat berjalan, bagaimana mungkin aku tidak mensyukurinya", jawab Si Kaya itu. Akhirnya Si Kaya itu pun pulang ke rumahnya.

Kemudian terjadi adalah Si Kaya itu semakin Allah tambah kekayaannya Karena ia selalu bersyukur. Dan Si Miskin menjadi bertambah miskin. Allah mengambil semua kenikmatan-Nya sehingga Si Miskin itu tidak memiliki selembar pakaian pun yang melekat di tubuhnya. Ini semua karena ia tidak mau bersyukur kepada Allah.

Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline