Lihat ke Halaman Asli

Striker Nomaden-Hipster Inggris

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Nomaden adalah istilah yang digunakan untuk seseorang atau sekelompok orang yang suka berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat yang lain. Beberapa orang juga menyebutnya sebagai Gipsi. Bangsa ini dikenal sebagai penggembala ataupun pengelana. Di dalam dunia sepakbola adalah haram hukumnya jika ada seorang suporter yang nomaden. Apalagi di jaman sekarang. Pasti orang-orang tersebut akan diberi cap glory hunter. Lalu bagaimana dengan sang pelaku sepakbola? Apa jika ia berpindah-pindah klub maka orang akan menyebutnya glory hunter? Paling orang menyebutnya pemain tanpa loyalitas.

Jika berbicara tentang loyalitas, coba saja tanya kepada Zlatan Ibrahimovic. Sudah berapa klub yang dia bela? Hingga kini dia sudah membela tujuh klub. Sebagai striker papan atas dunia sudah sewajarnya kiprahnya yang nomaden sangat disorot oleh media. Tetapi hebatnya semua klub yang dibelanya adalah klub-klub papan atas Eropa (kecuali Malmo yang kurang terdengar). Mulai dari Malmo, Ajax Amsterdam, Juventus, Internazionale, F.C. Barcelona, A.C. Milan, dan kini di Paris Saint-Germain. Dan hebatnya dia selalu memberi gelar juara liga kepada klub yang dibelanya. Mungkin karena sifat nomaden-nya dia dikutuk tidak bisa menjuarai Liga Champions.

Tapi apa kalian tahu tentang keberadaan Marcus Bent? Bukan Darren Bent loh. Walaupun dia pernah bermain bersama di Charlton Athletic. Tercatat karir Marcus telah membela total 16 klub yang berbeda dan terakhir dia ada di Mitra Kukar. Ya silahkan jika kalian ingin bilang "wow" tidak usah bertanya dulu. Lalu apa bedanya dengan Ibrahimovic? Perbedaannya adalah dia lebih memilih menjadi seorang hipster dengan membela klub-klub medioker.

Klub "terbesar" yang dibelanya adalah Everton pada medio 2004 hingga 2006. Padahal dia punya awal karir yang gemilang di Brentford dan Crystal Palace. Walaupun jumlah golnya sedikit untuk ukuran seorang striker. Selama hidupnya dia telah membela Brentford (1995-1998), Crystal Palace (1998-1999), Port Vale (1999), Sheffield United (1999-2000), Blackburn Rovers (2000-2001), Ipswich Town (2001-2004), Leicester City (Loan/2003-2004), Everton (2004-2006), Charlton Athletic (2006-2008), Wigan Athletic (Loan/2007-2008), Birmingham City (2008-2011), Middlesbrough (Loan/2009-2010), Queens Park Rangers (Loan/2010), Wolverhampton (Loan/2010-2011), Sheffield United (Loan/2011), dan terakhir di Mitra Kukar (2011-2012).

Dari total 16 klub yang dibelanya dia berhasil tampil sebanyak 500 pertandingan dan mencetak 97 gol. Sedikit banget ya golnya. Jumlah gol terbanyaknya dia raih di Ipswich Town sebanyak 21 gol. Ya sekarang sudah mengerti lah kenapa dia sering berpindah-pindah klub. Menjadi nomaden dan hipster secara bersamaan. Salut. Hal yang sulit untuk ukuran pemain modern.

Mohon maaf lahir dan batin...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline