(Oleh : Upik Triwulandari)
Saya kemarin berkunjung ke rumah saudara saya yang Kristiani untuk memberi ucapan Natal. Di ruang tamunya saya perhatikan pohon Natalnya yang tak seperti biasa saya lihat. Yaitu pohon jeruk nipis sekitar 1 meter yang potnya diletakkan di atas meja di hias kertas warna-warni dan lampu-lampu.
Saya bilang : “ Wah, Sampeyan kreatif buat pohon Natal mbak ya..”
Mbak saya tertawa : “ Iya pengiritan”
Dan kami pun berbincang ringan ‘ngalor ngidul’ melepas rindu lama tak bertemu.
Saat pulang kami berpelukan dan ada kebahagiaan di hati saya telah melepas rindu saudara. Indahnya.
Dulu , saat Hari raya Idul Fitri, saudara-saudara saya yang Kristiani bisa duduk berjam-jam ikut mendengarkan ceramah Uztad tentang Halal Bihalal saat acara keluarga bersama.
Tak ada pergesekan sedikit pun. Kami makan bersama, cuci piring bersama. Tertawa bersama.
Kami tak saling mempengaruhi keyakinan. Semua berjalan di keyakinannya masing-masing. Saya tetap dengan keyakinan saya. Mbak saya tetap dengan keyakinannya.
Satu keyakinan saya terhadap Tuhan, bahwa Tuhan itu baik. Baik sekali. Sangat baik. Tuhan sayang kepada seluruh umat manusia. Seluruh ciptaanNya. Tuhan akan mempermudah kehidupan manusia. Menolong permasalahan manusia. Maka saya belajar untuk selalu berpikiran positif pada Tuhan.
Tuhan meminta manusia untuk belajar membaca alam semesta dan belajar membaca fenomena ciptaannya demi menjaga dan memakmurkan bumi. Sebagai pemimpin di bumi. Itulah mengapa Allah SWT menempatkan kita di bumi.
Dan itu bisa kita lakukan dengan saling menjaga keharmonian antar sesama.
‘Ngono yo ngono ning ojo ngono’ (begitu ya begitu tapi jangan begitu).
Semoga sedikit tulisan ini bisa bermanfaat. Semoga.
(Surabaya, cuaca cerah Desember 2013, Salam damai di hati damai di bumi !)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H