BARABAI - Enchid (45) bersama istrinya Dahliani (38) memutuskan untuk memilih berdagang gorengan dan es campur untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Saat ditemui berjualan di Depan RSHD Barabai, Sabtu (1/9) Dia menceritakan usaha yang mereka geluti sejak Tahun 2003 yang lalu sempat mengalami padang surut.
"Berdagang gorengan menjadi usaha utama sedangkan es campur sebagai usaha sampingan dan kami memutuskan menekuni usaha ini karena yakin bahwa akan berkembang di kemudian hari," katanya.
Menurut Enchid, melalui usahanya sudah mampu mencukupi kebutuhan keluarga seperti menyekolahkan kedua anaknya di sekolah dasar serta anak perempuannya yang sekarang kuliah di Kota Amuntai.
"Penghasilan yang kami peroleh kurang lebih 400-500 ribu per harinya," katanya.
Diungkapkan Dahliani, keuntungan memang tidak menentu, kadang sedikit, kadang banyak. "Tapi lumayan lah untuk saya, suami dan ketiga anak kami," ungkap sang isteri.
Meskipun dengan lima macam gorengan dan es campur serta harga yang murah dan saingan yang semakin banyak, Bapak Encid beserta isterinya tidak pernah mengeluh sama sekali meskipun terkadang harus berpindah-pindah tempat karena dilarang Satpol PP yang sedang bertugas.
"Kalau saya berdua cuma ikut arahan dari Satpol PP nya saja, mereka bilang harus pakai gerobak, ya kami buat. Mereka bilang harus pindah, ya pindah aja. Kami juga tidak mau melakukan perlawanan terhadap peraturan yang ada," tuturnya.
Meskipun demikian Bapak Encid dan isterinya mempunyai banyak sekali harapan-harapan untuk kedepannya.
"Harapan saya banyak, tidak bisa disebutkan satu-satu, tapi inti nya kami para pedagang kecil hanya ingin berjualan dengan aman," ucap Dahliani.
Ditulis oleh : Ilma Saleha