BARABAI - Pedagang bakso di depan RSHD Barabai, Hulu Sungai Tengah menuturkan bahwa dinamika penataan kota belum memadai dan maksimal untuk memfasilitasi adanya tempat berjualan bagi pedangan kaki lima agar tidak mengganggu jalan dan ketertiban masyarakat lokal.
"Saya jualan banting tulang demi keluarga di rumah dan anak-anak, namun ketika ada razia Satpol-PP terpaksa saya diusir karena dianggap illegal jualan disini " ungkap Afandi yang terkenal dengan bakso IDOLA jualannya, sabtu (1/9) di Barabai.
Dia menambahkan bahwa semua itu karena sebab belum terorganisirnya penataan kota terkhusus bagi pedagang-pedagang kaki lima yang berserakan di pinggir-pinggir jalan kota.
Kendati demikian pemerintah sampai detik ini belum ada menyediakan tempat yang layak bagi mereka. Sementara itu mereka merasa serba salah sebagai pedagang kaki lima yang memperjuangkan hidupnya demi sesuap nasi untuk memenuhi kebutuhan keluarga di rumah.
"Harapan saya kepada pemerintah agar secepatnya mengadakan penataan kota terkhusus untuk tempat berjualan, diberikan solusi juga supaya berjualan itu tenang tidak diusir lagi oleh para Satpol-PP," ujar Afandi.
Ditulis oleh Ahmad Tarmiji Ganie
Pemenuhan tugas materi jurnalistik pada kegiatan LK 1 Cabang Barabai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H