Bisnis online adalah salah satu model bisnis yang patut di coba karena potensinya snagat luar biasa.Berikut penjelasan nya, Pada dasar nya jualan menggunakan website merupakan terobosan canggih untuk mendapatkan peluang penjualan yang lebih luas.
Adaptasi kebiasaan baru memungkinkan bisnis untuk mulai berjalan kembali. Namun, adanya protokol kesehatan tentu akan membentuk perilaku bisnis yang berbeda. Misalnya, banyaknya bisnis yang mulai dilakukan secara online terkait kewajiban physical distancing. Dengan adanya perubahan prilaku konsumen maka ini bisa menjadi ide peluang usaha baru
Tak hanya itu, pandemi Corona juga telah menciptakan pola konsumsi yang baru. Salah satunya, meningkatnya permintaan konsumen akan makanan beku. Hal ini tentu bisa menjadi peluang bisnis baru setelah pandemi.
Nah, apa saja peluang bisnis setelah pandemi lainnya? Di artikel ini, kami akan memberikan list ide bisnis di era new normal yang mudah di jual menggunakan website. Langsung saja simak penjelasannya berikut ini!
Banyak potensi peluang bisnis setelah Corona yang terbukti menjanjikan. Kira-kira apa saja ya?
Keterampilan dalam mengolah suatu bahan menjadi kerajinan tangan bisa menjadi bisnis yang menjanjikan.
Anda pun tak harus memulainya dengan modal besar. Dengan beberapa ratus ribu saja, Anda sudah bisa memulainya. Yang paling penting, ketekunan dan kejelian melihat peluang usaha.
Begitulah pesan yang bisa diambil dari I Nyoman Gede Sumaartha, seorang pengusaha kerajinan tangan asal Bali. Mengawali usaha dari menjual produk orang lain, ia merasa mutu bahan dari supplier-nya kurang berkualitas. Maka, ia berinisiatif untuk menciptakan produknya sendiri demi menjamin kepuasan pelanggannya.
Produk ciptaannya terbukti sangat disukai bahkan diekspor hingga ke luar negeri. Berapa omzet bisnisnya per bulan? Mencapai Rp700 juta.
2. Dropshipper
Dropship juga memungkinkan Anda memulai bisnis tanpa modal. Namun, jangan salah, potensi penghasilannya tidak dapat dianggap remeh.
Model bisnis dropship mirip dengan reselling. Hasil keuntungannya berasal dari selisih harga yang Anda terima dari pembeli untuk membeli produk dari penjual. Bedanya, dropship tidak menuntut Anda memiliki gudang sendiri. Sebab, penjuallah yang akan mengirimkan barang ke konsumen.