Lihat ke Halaman Asli

Upik Kamalia

Belajar tanpa henti

Belajar Membangkang, Maka Berpacaranlah

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Remaja hari ini sering berpandangan bahwa dirinya tidak gaul, tidak laku jika tidak punya pacar. Mungkin alasan sederhana inilah yang membuat budaya pacaran tumbuh dimana-mana dikalangan pelajar mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga SMA. Sebagai pengajar yang setiap kali berhadapan dengan siswa tentu kita merasa miris dengan gejala seperti ini. Terlebih dengan gencarnya pemberitaan perilaku menyimpang pelajar yang melakukan sex bebas yang berujung pada kehamilan diluar nikah.

Bahaya pergaulan bebas sekurangnya telah diketahui banyak orang termasuk orang tua dan guru di sekolah. Oleh sebab itu sudah sewajarnya perilaku berpacaran ditindak dan tidak diberi toleransi. Banyak diantara orang tua dan guru yang masih berpandangan membolehkan pacaran dengan syarat jangan melampai batas. Nasehat seperti ini agaknya tidak berlaku lagi karena dunia dan lingkungan sudah berubah. Dulu orang tidak mengenal internet yang menyuguhkan hal-hal yang dulunya tabu untuk dilihat. Tidak ada juga tayangan televisi yang begitu vulgar menayangkan adegan erotis yang mengundang. Jadi wajar bila masih bisa dikatakan berpacaranlah yang wajar, walaupun kita ragu juga dengan arti wajar dan tidak melampaui batas itu.

Pandangan dan anggapan demikian harus dirubah.Pacaran harus dilarang dan dicegah sedemikian rupa kalau kita tidak menginginkan generasi muda, anak-anak kita hancur masa depannya. Telah banyak dikatakan orang bagiamana efek dan dampak negatif dari pacaran. Ayat Alquran juga telah mengingatkan untuk tidak mendekati Zina karena paacaran adalah sama dengan mendekati zina.

Lepas dari itu ada satu hal yang harus kita perhatikan dari anak-anak kita yang berpacaran. Mereka yang dulunya santun, sopan, jujur, baik dalam pengertian luas dapat berubah sedemikian rupa karena berpacaran. Karena menanggap dirinya benar mereka cendrung membangkang dan melawan kepada orang yang menasehatinya. Mereka tidak mau menerima nasehat, tidak mau mendengarkan bagaimanapun cara kita menyampaikannya. inilah efek lain dari pacaran.

Mereka yang berpacaran juga mulai belajar berbohong bahkan untuk hal-hal yang kecil sekalipun. Tidak aneh bila kita melihat juga bahwa prestasi belajar mereka bukannya tambah meningkat karena pacaran justru sebaliknya. ini disebabkan seluruh pikiran mereka telah dipenuhi oleh keinginan untuk berduaan dengan pacarnya. semua kesempatan digunakan agar bisa bersama.

Jadi tidak ada cara lain selain menghentikan dan melarang semua itu dengan tidak memberi ruang atau kesempatan sedikitpun. Jika perlu disekolah-sekolah laki-laki dan perempuan dipisahkan ruangannya. kenapa tidak...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline