Lihat ke Halaman Asli

Pameran "Museum Joang and Sosial Space" Inovasi Desain Interior dari Mahasiswa UPH

Diperbarui: 20 Februari 2024   20:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

source: Uph.edu

Program Studi Desain Interior (DI) Universitas Pelita Harapan (UPH) bermitra dengan Tim Unit Pengelola (UP) Museum Joang 45 Jakarta dalam mengadakan pameran berjudul 'Museum Joang and Social Space' pada tanggal 3 hingga 29 Februari 2024. Pameran ini menampilkan proyek desain interior sebagai bagian dari tugas akhir mata kuliah Studi Desain Interior Integratif (SDII) 3. Tujuan dari pameran ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan fungsi museum sebagai tujuan wisata yang mengabadikan sejarah seputar peristiwa menjelang kemerdekaan Republik Indonesia.

Desain perancangan Museum Joang 45 disusun dengan memperkenalkan konsep baru yang disesuaikan dengan tren gaya interior terkini. Konsep desain tersebut menawarkan ruang sosial publik dan inovasi terbaru untuk meningkatkan serta memaksimalkan kualitas museum tanpa mengorbankan nilai-nilai sejarah yang tersemat di dalamnya. Seluruh desain ini merupakan hasil karya dari lima mahasiswa Desain Interior UPH angkatan 2020. 

Dr. Martin Luqman Katoppo, S.T., M.T., selaku Dekan Fakultas Desain UPH, menyambut positif terselenggaranya pameran tersebut. Ia menyatakan kebanggaannya dapat terus berkontribusi dalam menciptakan karya yang bernilai dalam sejarah perjuangan kemerdekaan RI. Dr. Katoppo juga mengapresiasi upaya para mahasiswa dalam mengembangkan konsep interior baru untuk Museum Joang 45. Menyelenggarakan pameran ini juga menunjukkan keberhasilan pendekatan pembelajaran di DI UPH yang mengintegrasikan proyek dan klien nyata dalam proses pembelajaran desain. Dr. Katoppo berharap pameran ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan memberikan dampak positif bagi Museum Joang 45 di masa mendatang.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kegiatan pameran ini juga menandai kolaborasi antara DI UPH dan mitra-mitra eksternal sebagai bagian dari upaya menjalin kerja sama yang lebih erat.

Salah satu mahasiswa DI UPH yang terlibat dalam pameran ini, Felicia Aquilla Soh, menguraikan bahwa desain yang dipamerkan menekankan lima pendekatan dalam desain interior, yakni naratif, adaptive reuse, ruang sosial, sistem tata pamer, dan pencahayaan.

Felicia menyatakan bahwa desain interior yang mereka ciptakan bertujuan untuk menghadirkan inovasi dalam pengalaman ruang bagi pengunjung, dengan mengadaptasi tren sosial saat ini yang lebih mengutamakan rekreasi dan interaksi sosial. Mereka berharap bahwa melalui desain ini, fungsi dan kualitas museum dapat ditingkatkan, dan persepsi masyarakat terhadap museum yang dulu dianggap membosankan dapat berubah menjadi tempat yang menarik bagi semua kalangan.

Agnes Satyawati Azarja, S.Sn., M.A., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing, menekankan bahwa dalam proses perancangan, mahasiswa secara langsung berinteraksi dengan pengurus Museum Joang 45 di bawah Museum Kesejarahan dan Dinas Kebudayaan Pemprov DKI Jakarta. Selain itu, mahasiswa juga melakukan presentasi langsung kepada jajaran Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Joang 45.   

Agnes menyampaikan bahwa proses perancangan karya ini berlangsung selama tiga semester dan melibatkan kolaborasi yang erat dengan pengelola Museum Joang 45. Mereka berharap bahwa karya yang dipamerkan ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan Museum Joang 45 di masa mendatang.

Dengan adanya pameran ini, mahasiswa Desain Interior UPH dapat mengimplementasikan pengetahuan yang telah diperoleh selama masa kuliah mereka. UPH berkomitmen untuk mendorong mahasiswanya agar meningkatkan keterampilan mereka melalui partisipasi dalam berbagai kegiatan seperti pameran, kompetisi, dan kegiatan seni lainnya, dengan tujuan untuk menjadi pemimpin yang unggul dan memberikan dampak positif pada masyarakat.

Program Studi Program Interiror 

Program Studi Desain Interior UPH memberikan mahasiswa kemampuan untuk mengembangkan ruang interior yang seimbang dan mendukung interaksi, emosi, serta kebutuhan manusia. Mereka juga akan dilatih dalam keterampilan praktis seperti penggunaan teknologi digital, manajemen proyek, presentasi, dan manajemen konstruksi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline