Lihat ke Halaman Asli

Menangkan Best Memorandum Lomba Peradilan Arbitrase, Mahasiswa FH UPH Rajut Keterampilan Merancang Permohonan dan Jawaban Terkait Sengketa Penjaminan

Diperbarui: 23 November 2023   10:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Tim mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Pelita Harapan (UPH) berhasil meraih Best Memorandum dalam kompetisi The 3rd BANI Arbitration Moot Competition yang digelar oleh Universitas Tanjungpura, Universitas Panca Bhakti, dan Institut Teknologi & Bisnis Sabda Setia. Kompetisi ini dilaksanakan secara online dan on-site selama periode 1-30 November 2022. Tim UPH yang terdiri dari Holy Sebastian (2020), Richie Errando (2020), Widhelia Felice (2020), Kesha Divandra Lusikooy (2021), dan Valerie Trifena Eugine Samosir (2021) berhasil merancang dua memorandum yang berisi Permohonan dan Jawaban terkait sengketa penjaminan konstruksi.

Selanjutnya, Richie menyampaikan bahwa penjaminan dalam konteks konstruksi memiliki beragam aspek dan memegang peran penting dalam mendukung kelancaran serta memberikan jaminan pada tahapan pelaksanaan konstruksi. Meskipun demikian, dalam kenyataannya, proses konstruksi kadang-kadang mengalami kendala yang berpotensi menimbulkan sengketa di antara berbagai pihak yang terlibat. Oleh karena itu, penanganan sengketa terkait penjaminan konstruksi menjadi fokus utama dalam kompetisi ini.

Mengikuti kompetisi ini memberikan pengalaman yang sangat berharga, di mana kita dapat mempelajari cara menyusun Permohonan dan Jawaban Termohon dalam konteks Arbitrase, serta melatih keterampilan public speaking untuk menyampaikan argumen secara efektif. Selain mendapatkan pengetahuan, tentunya pengalaman yang diperoleh dari proses pembuatan berkas hingga saat presentasi sangat berharga, ungkap Widhelia sebagai Ketua Delegasi.
Selama kompetisi ini, kami mengalami banyak peristiwa yang membentuk pengalaman pribadi dan kelompok. Melalui pengalaman ini, kami mengasah kemampuan bekerja sama dalam tim untuk mencapai hasil yang memuaskan. "Kami sering merasa bingung dan kesulitan saat menyusun berkas kompetisi karena keterbatasan pengalaman kami dalam bidang arbitrase. Namun, setiap masukan, saran, dan kritik dari dosen pembimbing dan alumni sangat membantu kami selama kompetisi," ujar Valerie. Selain itu, kemampuan berbicara, menguasai berkas, dan kerja sama tim menjadi keterampilan yang sangat penting yang harus kami kuasai selama kompetisi berlangsung. Meskipun kami menghadapi berbagai hambatan dan kesulitan selama kompetisi, kami belajar banyak hal baru yang dapat kami terapkan di kesempatan berikutnya.

Holy menegaskan bahwa meraih Best Memorandum dalam kompetisi ini tidak mungkin terjadi tanpa kerja sama yang solid di antara anggota tim delegasi dan dukungan dari semua individu yang turut membantu menyusun setiap argumen dalam memorandum tersebut.

"Prestasi ini tidak hanya hasil dari upaya kami sendiri. Kami ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kami kepada kakak-kakak pembimbing, Inara Mahesa Chaidir, Don Vito, Kenny, Cynthia, Herlinna, dan para dosen pembimbing, Ms. Jerry Shalmont, Ms. Grace Darmawan, Ms. Shinta Pangesti atas semua bimbingan dan dukungan yang mereka berikan selama berlangsungnya kompetisi ini," ungkap Kesha.

Selamat kepada Holy Sebastian, Richie Errando, Widhelia Felice, Kesha Divandra Lusikooy, dan Valerie Trifena Eugine Samosir! UPH berharap pencapaian yang telah diperoleh dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa UPH lainnya untuk mengoptimalkan potensi mereka, sehingga mampu menjadi lulusan yang unggul, berkualitas, dan memiliki daya saing tinggi di dunia kerja.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline