Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswi Desain Interior UPH Berhasil Raih Juara 1 dalam Kompetisi Desain Apartemen PIK 2

Diperbarui: 19 Oktober 2023   15:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.uph.edu

Gaya Japandi atau Japan-Scandinavian style sedang menjadi tren dalam dunia desain interior rumah saat ini. Gaya ini tidak hanya memperhatikan aspek estetika, tetapi juga sangat fleksibel dan dapat diaplikasikan dalam berbagai tipe hunian, mulai dari rumah besar hingga apartemen berukuran kecil. Gaya Japandi memiliki ciri khas yang mencakup kesan hangat, bersih, lapang, minimalis, dan tetap stylish. Konsep ini berhasil diwujudkan oleh Audrey Natasya, seorang mahasiswi Desain Interior UPH angkatan 2021, dalam desain yang memenangkan juara pertama dalam kompetisi Sayembara Konsep Desain Interior Apartemen Tokyo Riverside PIK 2.

Sayembara ini diselenggarakan oleh Arte Room, sebuah perusahaan desain interior yang berbasis di Jakarta sejak tahun 2009. Kompetisi ini berlangsung dari 15 hingga 24 September 2023 dan merupakan ajang tingkat nasional dengan fokus pada perancangan Apartemen Tokyo Riverside di Kawasan PIK 2.

Melalui proses penilaian yang ketat, modul desain milik Audrey yang dinamakan 'Kanaza(和)wa' berhasil memenangkan hati para juri dan meraih gelar desain terbaik di antara empat finalis lainnya yang berasal dari berbagai perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Audrey berhasil membedakan dirinya dalam kompetisi ini dan meraih penghargaan atas kreativitasnya dalam merancang desain interior.

Audrey menjelaskan bahwa ide desain 'Kanaza(和)wa' menggabungkan nilai-nilai budaya khas Jepang dengan sentuhan gaya skandinavia. Tujuannya adalah menciptakan pengalaman yang mencerminkan Kota Kanazawa yang disesuaikan dengan gaya hidup modern saat ini. Dengan pendekatan ini, desainnya berhasil menyatukan unsur-unsur klasik dan kontemporer dalam sebuah konsep yang harmonis dan menghadirkan nuansa yang hangat dan bersih dalam ruang apartemen.

Audrey menjelaskan bahwa konsep desain yang dia rancang sangat kuat, dan dia memperhatikan detail dalam penerapannya pada setiap elemen interior, termasuk lantai, dinding, langit-langit, perabotan, dan pencahayaan. Selain itu, selama presentasi, dia berusaha untuk berinteraksi dengan audiens agar mereka dapat membayangkan bagaimana konsep desain yang dia ciptakan akan terwujud dalam dunia nyata. Dengan pendekatan ini, dia berhasil menjelaskan dan mengkomunikasikan konsep desainnya dengan baik kepada audiens dan para juri.

Pencapaian ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Audrey, terutama karena ini adalah pertama kalinya dia mengikuti kompetisi desain interior. Audrey telah memulai karir kompetisi desainnya dengan sukses, dan ini mungkin menjadi awal yang cerah untuk masa depannya dalam dunia desain.

Audrey menyatakan bahwa seluruh proses, mulai dari perancangan desain hingga presentasi di hadapan para juri, merupakan pengalaman pertamanya yang sangat berharga. Kompetisi ini telah memberinya kesempatan untuk mengembangkan keterampilan desainnya di luar lingkup kampus, dan dia telah memanfaatkannya dengan baik. Dengan demikian, Audrey telah mendapatkan wawasan berharga dan pengetahuan praktis dalam dunia desain interior.

Selama kompetisi, Audrey menghadapi berbagai tantangan, termasuk mengatur waktu antara mengerjakan proyek kompetisi dan proyek studio kuliahnya. Namun, berkat dukungan dosen-dosen di UPH, dia berhasil mengatasi tantangan ini. Audrey mengungkapkan bahwa para dosen sangat antusias dalam memberikan bimbingan dan arahan terhadap konsep desainnya, yang membantu memandunya dalam menyelesaikan tugas-tugasnya dengan sukses. Dukungan dari tim pengajar di UPH adalah menjadi faktor kunci dalam pencapaiannya.

Audrey juga mengakui bahwa mata kuliah yang telah dia pelajari di UPH, seperti Studio Desain Integratif dan Desain Interior Elektif, telah memberinya inspirasi dan membantunya menemukan konsep yang sesuai untuk kompetisi ini. Pelajaran yang diterimanya dalam mata kuliah-mata kuliah tersebut ternyata sangat berguna dalam pengembangan desainnya untuk apartemen Tokyo Riverside PIK 2.

Ketua Program Studi Desain Interior UPH, Bambang Tutuka Adi Nugroho, S.Sn., M.T., mengungkapkan rasa kebanggaannya terhadap Audrey. Dia memuji konsep desain Audrey yang sangat komprehensif dan kompleks dibandingkan dengan pesaing lainnya. Bambang menyoroti bagaimana Audrey menjelaskan secara detail rancangan dan bahan bangunan yang sesuai untuk setiap elemen dalam desain apartemen tersebut. Dia juga menekankan bahwa Program Studi Desain Interior UPH selalu mendukung mahasiswanya untuk berkompetisi dalam kompetisi seperti ini, memberikan pendampingan selama persiapan dan pelaksanaan kompetisi. Bambang berharap bahwa prestasi seperti yang telah diraih oleh Audrey dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan di masa depan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline