Lihat ke Halaman Asli

Prestasi Mahasiswa Biologi UPH, Raih Dana Hibah PKM AI 2023

Diperbarui: 21 September 2023   10:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: uph.edu

Dua tim mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Biologi Universitas Pelita Harapan (UPH) Angkatan 2019 telah berhasil memperoleh hibah insentif Program Kreativitas Mahasiswa–Artikel Ilmiah (PKM-AI) 2023. Peraihan ini berdasarkan pengumuman yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi pada tanggal 29 Juli 2023. Dua tim yang dipimpin oleh Jessica Ariesta Handoko dan Kristin Talia Marbun, mendapatkan hibah senilai 5.000.000 untuk mendukung kelanjutan penelitian mereka.

Program Kreativitas Mahasiswa–Artikel Ilmiah (PKM-AI) merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendibudristek) dengan tujuan untuk menggugah minat dan mengembangkan kemampuan menulis mahasiswa Indonesia.

Isolat dalam ASI dan Feses Bayi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengkarakterisasi dua isolat lokal dari spesies Bifidobacterium yang ditemukan dalam Air Susu Ibu (ASI) dan feses bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah isolat tersebut memiliki potensi sebagai probiotik yang aman untuk dikonsumsi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mencakup pewarnaan Gram, analisis sekuensi gen 16S rRNA, pengujian ketahanan suhu, uji stres oksidatif, serta penilaian terhadap resistensi terhadap antibiotik. Bifidobacterium adalah salah satu genus bakteri asam laktat yang secara umum ditemukan dalam saluran pencernaan manusia, terutama di dalam usus besar.

"Penelitian ini merupakan respons terhadap permintaan yang semakin meningkat dari konsumen terhadap produk pangan fungsional seperti yoghurt dan makanan yang mengalami fermentasi. Bifidobacterium adalah salah satu jenis probiotik yang sangat diminati karena berbagai manfaatnya bagi kesehatan, termasuk kesehatan usus, otak, metabolisme, dan sistem kekebalan tubuh. Inilah sebabnya kami memutuskan untuk mengidentifikasi isolat Bifidobacterium yang terdapat dalam Air Susu Ibu (ASI) dan feses bayi. Hasilnya, isolat B3 dari ASI terbukti sebagai Bifidobacterium breve, sementara isolat L25 dari feses bayi adalah Bifidobacterium animalis subspesies lactis. Kami terus melakukan pengujian lebih lanjut untuk memastikan bahwa karakterisasi kedua isolat ini dapat dianggap sebagai kandidat probiotik," ungkap Kristin.

Mengubah Sampah Organik Menjadi Kompos

Grup kedua dari UPH yaitu, Jessica Ariesta Handoko, Marcella Metta Haryanto, Michael Timothy, dan Samuel Emmanuel, berhasil merancang sebuah artikel ilmiah yang berjudul 'Karakterisasi Bakteri Termofilik yang Diisolasi dari Kompos'. Artikel ilmiah ini memfokuskan pada pencirian bakteri yang memiliki kemampuan bertahan hidup pada suhu tinggi, dikenal sebagai bakteri termofilik, yang diisolasi dari kompos untuk mengurangi dampak sampah organik.

Satu alternatif dalam mengatasi akumulasi sampah organik adalah melalui proses pengomposan yang melibatkan peran mikroorganisme. Beberapa mikroorganisme termofilik yang dapat ditemukan dalam kompos meliputi Bacillus brevis, Bacillus subtilis, Thermus sp., Aspergillus fumigatus, dan Sporotrichum thermophile. Bakteri-bakteri ini kemudian mendapatkan karakterisasi melalui metode yang dijelaskan dalam panduan Bergey's manual, termasuk analisis morfologi dan aktivitas biokimia seperti ketahanan terhadap kondisi ekstrim, resistensi terhadap garam, serta  kemampuan dalam mengurai bahan organik seperti gula atau pati. Dengan karakterisasi ini, diharapkan bakteri yang telah diisolasi akan menjadi sumber daya berharga di masa depan untuk mengatasi permasalahan sampah organik dengan lebih efisien dan dalam skala yang lebih besar," kata Jessica.

Dukungan dari Dosen dan Kampus

Kedua grup mengapresiasi dukungan dari dosen-dosen mereka, terutama saat menjalani proyek penelitian. Mereka mendapatkan banyak ilmu, saran, informasi dan bimbingan dari dosen mereka, Dr. Juandy Jo dan Dr. Ariela Samantha.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline