Lihat ke Halaman Asli

Bunga Hatiku

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terlalu lama aku mengurung hati ini dalam sebuah penjara ketidak berdayaan yang dijaga oleh rumitnya rasa dan logika. Ku bingung mencari kata yang membisu dalam indahnya bahasa. Lewat surat ini kan ku ungkap apa yang ku rasa.

Bunga hati ku…! Engkau adalah musuhku di malam hari, kau cekik aku dengan rasa rindu, kau tikam aku dengan bayangan wajahmu. Kau slalu buatku terjaga dalam gelapnya cinta. Ku tak sanggup menglahkan rasa ini hingga aku terbunuh dengan indahnya angan-angan.

Bunga hatiku …! Kau adalah sahabat dalam keterasingan jiwaku. Kau peluk aku dengan hangatnya mimpi-mimpi, kau temani hari-hariku dengan bayangan ketiadaan. Datanglah wahai engkau bunga hatiku diantara duka dan murka.

Bunga hatiku…! Kau pernah mekar di hati ini bersama lantunan waktu. kau hiasi jiwa ini dengan cinta dimasa lalu. Namun seiring waktu kau telah layu dalam kesuburan hati. Ku tahu bunga hati ku t’lah mekar di hati orang lain namun aku hanya ingin engkau mersakan apa yang ku rasa.

Bunga hatiku…! kalau seseorang membenci yang lainnya itu suatu kesalahan bukan? pasti jawabannya: yang salah itu yang mengatakan bahwa membenci seseorang itu bukan suatu kesalahan. Lantas, kalau seseorang mencintai yang lainnya itu suatu kesalahan bukan? pasti jawabannya: yang salah itu yang mengatakan bahwa mencintai seseorang itu suatu kesalahan. Bunga hatiku! karena mencintai seseorang itu bukan suatu kesalahan maka aku hanya ingin mengatakan bahwa "Aku Mencintaimu".

Bunga hatiku…! Berilah ruang dalam syahdunya sang rindu, hingga haru kau jadikan biru. Ku memang tak seindah pujangga dalam merangkai sebuah kata, ku memang tak seromantis Casanova dalam mengutarakan sebuah rasa, ku juga memang tak sehebat Romeo dalam memperjuangkan wanitanya, tapi aku dan kesemuanya sama berbicara tentang rasa yaitu, Cinta.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline