Aku lupa
Aku belum bisa membuat sajak untuk negri
Aku belum bisa persembahkan prosa untuk pertiwi
Aku belum bisa menceritakan keindahanmu yang dicuri
Aku hanya baru bisa mengeja kata untuk mencaci
Aku lupa
Seberapa besar kekayaanmu sekarang ini
Seberapa luas wilayahmu yang terhampar di bumi
Seberapa banyak anakmu yang lupa kau susui
Sebrapa lama kepergianmu untuk kembali
Aku lupa
Dimana aku pernah diam berdiri
Dimana aku pernah berteriak memaki
Dimana aku pernah duduk tersakiti
Dimana aku pernah menangis meratapi
Aku lupa
Jerit si miskin terdengar menghampiri
Tawa si kaya terdengar mendustai
Nyanyian si jelata terdengar lirih dan mati
Tarian orang suci hilang dan pergi
Aku lupa
Ketika nasihatmu adalah mimpi yang tercuri
Ketika pepatahmu adalah keinginan yang terkebiri
Ketika lantunan sucimu adalah putih yang terlumuri
Ketika petuahmu adalah kata yang pantas didustai
Aku lupa
Bahwa kau Ibu adalah sebuah filosofi
Ketika pertiwi sudah habis terkebiri
Bahwa kau ibu adalah seseorang yang menyayangi
Ketika negeri dibanjiri dengan rasa benci
Aku lupa, Ibu
Aku lupa bagaimana cara mencintai
Aku lupa, Ibu
Ajarilah aku menulis puisi untuk negeri
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI