Lihat ke Halaman Asli

Hati yang Berselimut Amarah

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dia memerah,

mulai memerah,

bukan malu sayang, melainkan amarah...

dia memerah,

mulai memerah,

bukan pipinya sayang, tetapi seluruh wajahnya...

bak panci yang beradu di atas tungku api menyala,

membakar seluruh jiwa raga,

ia tak sadar.. ia tak sadar....

ia tlah berbuat bingar....

hatinya terkapar... tak sadar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline