Jujur aku sendiri selama ini aku sendiri nggak sadar kalau ternyata aku juga suka kopi sampai akhirnya mendatangi acara Talkshow Coffee Talk di Hotel Double Tree Surabaya yang merupakan bagian dari rangkaian Java Coffee Culture (JCC) ini.
Dulu aku suka bilang ke ibuku, "Ibu kok suka banget minum kopi sih? Kan pahit..", namun ibu bilang "Enak kok, cobain deh", "Gak mau ah, pahit".. sampai akhirnya aku menikah dengan suamiku, itu pun aku juga nggak langsung berminat juga sih dengan kopi.
kopi buatan suami, sumber : dokumen pribadi
Setelah suatu pagi tiba-tiba dia bikinin aku kopi model latte art. Aku melihat di awal itu lucu, kayak kopi di cafe. Eh ternyata kok enak juga ya. Nah dari situ aku mulai suka dengan kopi. Iya selama ini aku hanya menjadi penikmat kopi bikinan suami dan aku baru tau kalau kopi Indonesia itu beragam rasanya, btw dia pemburu kopi daerah, jadi dari sini aku tau kalau teryata kopi itu bermacam-macam.
Datang di acara Coffe Talk yang merupakan hari kedua JCC yakni dengan tema "How to Bring Nusantara Coffe to International Markets" Aku jadi makin tau tentang dunia perkopian Indonesia. Ternyata makin tau kalau kopi Indonesia juga diminati diberbagai negara. Dari sini aku juga makin tau kalau kualitas kopi memang benar-benar menentukan harga juga.
sumber : instagram bank_indonesia_jatim
Oia ada 3 narasumber di Talkshow Coffee Talk yang berpengaruh dalam industri kopi Indonesia, yakni :
1. Muhammad Aga, selaku Indonesia Barista Champion 2018 dan Roaster.
2. Roy Nicholas Mandey, selaku Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).
3. Wildan Mustofa Pelaku UMKM Kopi dari CV Frinsa Agrolestari, selaku binaan Bank Indonesia.