[caption id="attachment_412998" align="aligncenter" width="550" caption="Water and Sustainable Development (http://unwater.org/worldwaterday)"][/caption]
Ketergantungan Terhadap Air dan Energi
Kita semua pasti mengharapkan ketercukupan akan air dan juga pelayanan listrik (energi) yang tidak putus nyambung bukan ? Menurut kalian mana yang lebih penting diantara keduanya ? Tentu saja air lah yah, karena kita masih bisa hidup tanpa listrik. Tapi yang jadi pertanyaan selanjutnya, apakah kita mau hidup tanpa listrik ?
Air sangat mempengaruhi kehidupan orang banyak, karena begitu banyak manfaat yang dapat kita peroleh dengan adanya sumber daya air dalam lingkup masyarakat secara umum, seperti mendukung pertumbuhan ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan; ketahanan pangan dan energi; kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Begitu pula dengan energi, pembangunan dan kemajuan suatu negara sangat tergantung akan ketersediaan energi yang berkelanjutan. Dan energi ini sangat dibutuhkan manusia untuk dapat menunjang kehidupannya, dimana hampir semua alat-alat yang digunakan manusia membutuhkan energi untuk dapat dioperasikan.
Keterkaitan Antara Air dan Energi
Namun perlu diketahui bahwa hampir semua proses pembangkitan energi memerlukan jumlah air yang signifikan dan hampir semua proses penyediaan air membutuhkan energi untuk proses pengolahan dan proses transportnya (pemindahan).
Air membutuhkan energi :
- Memompa air dari bawah tanah ke permukaan, besarnya daya yang dibutuhkan tergantung pada jarak (kedalaman) sumber air.
- Proses pengolahan air, yakni mengubah berbagai jenis air seperti air segar (biasanya dari mata air), payau, garam dan limbah menjadi air yang layak untuk digunakan.
- Setelah proses pengolahan tersebut pun, sering kali kita juga masih membutuhkan energi untuk memanaskan air (minuman, mandi, memasak, dll), mencuci pakaian dan kegiatan lain yang dalam penggunaan air tersebut membutuhkan energi.
- Desalinasi, proses pemisahan yang digunakan untuk mengurangi kandungan garam terlarut dari air garam (biasanya air laut) hingga level tertentu sehingga air dapat digunakan. Proses ini membutuhkan jumlah energi yang besar tergantung metode yang digunakan, namun alternatif ini sangat sering digunakan terutama di daerah Timur Tengah dan Australia dimana disana ketersediaan air tanah sangatlah sulit sehingga memanfaatkan air laut untuk dapat memenuhi kebutuhan akan air bersihnya.
Energi membutuhkan air :
Pembangkit listrik termal adalah sektor yang memerlukan air dengan jumlah terbesar, terutama untuk tujuan pendinginan. Namun pembangkit listrik termal inilah yang paling banyak menyuplai kebutuhan energi di Indonesia. Pembangkit listrik tenaga air, tentu saja membutuhkan air, karena tanpa air mana mungkin dapat beroperasi. Air juga banyak digunakan dalam hal pengembangan energi (seperti batubara, minyak, dan ekstraksi gas dan pemurnian). Hanya angin (yang hampir tidak membutuhakan air), sedangkan untuk pembangkit listrik tenaga surya, masih tetap membutuhkan air (meskipun dalam jumlah sedikit) untuk membersihkan panel surya. Energi dan air juga digunakan dalam produksi tanaman dan beberapa tanaman digunakan untuk menghasilkan energi, seperti biofuel.
Ke depannya akan terjadi kecenderungan meningkatnya permintaan energi dari sektor air, hal ini disebabkan oleh beberapa keadaan, seperti:
- Peningkatan kebutuhan air, sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk dan peningkatan standar hidup (pertumbuhan laju ekonomi).
- Langkanya persediaan air tawar di dekat pusat populasi, karena terjadi perubahan iklim. Ini berarti bahwa air harus diangkut dari jarak yang lebih jauh dan dipompa dari kedalaman yang lebih dalam.
- Standar yang lebih ketat untuk sistem pengolahan air.
Kondisi Air dan Energi
Dalam beberapa tahun terakhir ini, ketergantungan antara energi dan air menjadi perhatian serius dunia internasional, dikarenakan permintaan untuk kedua sumber tersebut mengalami peningkatan drastis. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti pertambahan jumlah penduduk dan laju pertumbuhan ekonomi.
Menurut International Energy Agency (IEA), konsumsi energi global akan meningkat sampai sebesar 35% pada tahun 2035, peningkatan ini terutama terjadi di Negara non-OECD (Organisation for Economic Co-Operation and Development), termasuk didalamnya adalah Indonesia.
[caption id="attachment_412984" align="aligncenter" width="283" caption="Grafik Permintaan Energy Negara Non-OECD - halaman 2 (http://bit.ly/thnergy)"]
[/caption]
Air adalah sumber daya berlimpah, tetapi tidak selalu tersedia untuk digunakan manusia baik kuantitas maupun kualitasnya, waktu dan tempatnya. Hanya sekitar 2,5% dari air dunia adalah air tawar. Dan dari 2,5% tersebut, kurang dari 1% dapat diakses melalui permukaan dan akuifer, sisanya terkunci di gletser dan lapisan es, atau berada jauh di bawah tanah.
[caption id="attachment_412987" align="aligncenter" width="640" caption="Sumber Daya Air Dunia - halaman 2 (http://www.worldenergyoutlook.org/media/weowebsite/2012/WEO_2012_Water_Excerpt.pdf) "]
[/caption]
Komentar
Di Indonesia, untuk sektor air, (untuk sekarang, belum tahu nanti beberapa tahun kedepan) meskipun tidak di semua daerah, banyak masyarakat kesusahan dalam mengakses air bersih (untuk daerah yang masih mudah akan akses bersih, berfikirlah dari sekarang, berusaha bersama-sama melakukan pelestarian air).
Sedangkan untuk sektor energi, permintaan terhadap penyediaan energi jumlahnya dari tahun ke tahun semakin meningkat, sedangkan proses produksi energinya sendiri dari tahun ke tahun selalu turun. Bukti sederhananya seperti pasokan listrik sering terputus, dan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM), (pengembangan energi baru dan terbarukan menurut Saya adalah solusi terbaik).
Apakah kita mau merasakan susahnya akses akan air bersih dan energi (listrik) diwaktu yang sama ? Tentu saja kedua hal tersebut tidak ingin kita rasakan, sebaliknya kita malah inginnya keduanya semakin mudah terakses.
Jika skenario terburuk terjadi, mudah-mudahan akses terhadap air bersih tidak pernah terputus. Seperti yang Saya utarakan di awal artikel, setidaknya jika ada air maka kita atau anak cucu kita masih bisa hidup meskipun tanpa listrik.
Sekarang kesimpulannya adalah setidaknya kita berusaha untuk melakukan penghematan air, jika tidak ingin berhemat, maka kita harus melakukan pelestarian air. Banyak cara yang dapat kita lakukan, mari kita bersama-sama sumbangkan ide dan gagasan. Silahkan baca ide-ide kompasianer untuk pelestarian air di Indoneisa, #lestariairaqua untuk Indonesia...........
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H