Judul: Rp3 Jutaan Wisata Salju (Kashmir, Himalaya & India)
Penulis: Yoli Hemdi
Penerbit: B-first, Yogyakarta
Cetakan: Pertama, November 2013
Tebal: x + 218 Halaman
ISBN: 978-602-7864-93-0
Saat ini serial televisi Mahabharata yang ditayangkan sebuah televise swasta tanah air cukup diminati oleh para pemirsa. Serial yang diangkat dari epos terkenal Mahabharata ini menarik karena kisahnya yang banyak mengandung pelajaran serta renungan-renungan kehidupan. Film garapan sebuah rumah produksi di India ini telah banyak mendapatkan penghargaan sejak ditayangkan kali pertama menjelang akhir 2013 di India. Mahabharata menceritakan kisah konflik para Pandawa lima dengan saudara sepupu mereka sang seratus Korawa, mengenai sengketa hak pemerintahan tanah negara Astina. Puncaknya adalah perang Bharatayuddha di medan Kurusetra dan pertempuran berlangsung selama delapan belas hari (Wikipidia.com).
Buku traveling Rp3 Jutaan Wisata Salju (Kashmir, Himalaya & India) ini bisa menjadi panduan bagi siapa pun yang ingin mengenal lebih jauh seluk beluk negeri yang terkenal dengan produksi film-film Bollywod. Yoli Hemdi akan menceritakan pengalaman-pengalamannya selama berwisata ke tiga tempat terkenal ini.
Sebelum lebih jauh mengenal tempat-tempat menarik yang bisa dikunjungi, tak ada salahnya jika pembaca bisa mengenal sekilas tentang Kashmir, Himalaya, dan India. Kashmir terletak di utara subbenua India. Wilayahnya berupa lembah yang sangat indah, yang dikelilingi pegunungan. Kashmir dikuasai tiga negara, yaitu Pakistan, India, dan China. India menguasai Kashmir bagian tengah dan Selatan. Kashmir yang dikuasai India inilah yang dikunjungi Yoli Hemdi.
Himalaya adalah sebuah barisan pegunungan yang memisahkan anak benua India dari Daratan Tibet dan tempat beradanya gunung-gunung tertinggi dunia, seperti Gunung Everest. Himalaya yang berarti tempat kediaman salju, memanjang 2.400 km melintasi enam negara, yaitu Tibet, Pakistan, India, China, Bhutan, dan Nepal.
Sementara itu, India adalah sebuah negara di Asia Selatan. Perjalanan wisata yang dibahas dalam buku ini banyak berkaitan dengan India, sebagai pintu masuk menuju Kashmir dan Himalaya. Rute yang dilalui penulis dimulai dari Kolkata, yang artinya untuk menuju Kashmir lalu Himalaya, penulis melintasi sebagian besar India. Yang menarik, perjalanan penulis dimulai dengan menikmati kekayaan kultural India, menuju keindahan lembah Kashmir, lalu mendaki kemegahan Pegunungan Himalaya. India adalah kunci dari keberhasilan menjelajahi Kashmir dan Himalaya karena India adalah gerbang yang termudah dan termurah (halaman 2).
Menurut Yoli Hemdi, penting sekali bagi calon wisatawan untuk mengenali musim yang ada di Kashmir, Himalaya dan India. Musim panas (monsoon) terjadi pada Juni-September, ditandai dengan tingginya curah hujan. Sementara musim dingin yaitu pada Oktober-Februari, di mana cuaca sangat dingin, Kashmir dan Himalaya bersalju tebal. Musim panas terjadi pada Maret-Mei atau pertengahan Juni. India sangat panas, sedangkan Kashmir dan Himalaya tetap dingin bersalju.
Untuk menikmati wisata salju di Kashmir atau Himalaya, para wisatawan bisa datang pada musim apa saja. Bahkan, pada musim panas pun saljunya tetap abadi. Justru dianjurkan datang pada musim panas karena pada musim dingin sering kali orang yang dari daerah tropis tidak kuat dengan suhu ekstrem dan sejumlah objek wisata ditutup akibat salju yang terlalu tebal.
Ada banyak tempat menarik yang bisa dikunjungi di India, selain wisata saljunya yang sangat indah dan eksotis. Di antaranya adalah jembatan Howrah atau disebut juga Rabindra Setu yang ada di Kolkata. Bagi para pecinta fotografi spot ini sangat sayang untuk dilewatkan. Banyak view indah yang layak diabadikan. Jembatan Howrah panjangnya 700 meter, merupakan jembatan paling sibuk dilintasi sedunia. Tidak hanya kendaraan, tetapi orang-orang ramai berlalu-lalang; anak-anak sekolah, pegawai, dan pekerja. Kuli-kuli bersimbah peluh hilir mudik memikul beban berat dan yang mengharukan ialah beberapa wanita yang mengenakan sari juga berprofesi kuli memikul beban yang besar di kepalanya.
Tempat lain yang tak kalah menarik adalah Red Fort atau Benteng Merah. Benteng Merah adalah sebuah komplek benteng abad 17 yang dibangun oleh Kaisar Mughal, Shah Jahan di kota berdinding Delhi Lama yang berfungsi sebagai kediaman para Kaisar Mughal (Wikipidia.com).
Nama asli benteng ini adalah Lal Qila. Namun, karena warnanya yang merah bata, benteng ini lebih sering disebut Red Fort. Kompleks benteng ini dibangun raja agung dinansti Islam Mughal, Shah Jahan. Dia juga yang membangun Taj Mahal. Red Fort yang berada di tepi barat Sungai Yamuna ini mulai dibangun pada 1639 dan selesai pada 1648. Red fort menampilkan kualitas terbaik dalam seni arsitektur yang dipengaruhi corak Persia, Eropa, dan India. Di bagian dalam benteng yang amat luas berdiri gedung-gedung mewah; Diwan-i-Aam (aula umum), Diwan-i-Khas (aula pribadi), kamp Nahr-i-Behisht, Mumtaz Mahal, Rang Mahal, Moti Masjid (Pearl Masjid), Hayat Bakhsh Bagh, museum, pemandian, barak prajurit, dan lainnya. Ada dua gerbang utama untuk masuk ke kompleks Red fort: Delhi Gate dan Lahore Gate (halaman 52).
Sementara itu di Delhi, banyak sekali lokasi wisata yang recommended yang tersebar di Kawasan Old Delhi dan Kawasan Central Delhi. Di Old Delhi ada Chandni Chowk, Sunehri Masjid, dan Raj Ghat. Sementara di Central Delhi ada Rajpath, Makam Humayun, Purana Qila, Jantar Mantar, dan Kuil Lotus. Semua sangat menarik untuk dikunjungi karena kaya dengan nilai-nilai sejarah (halaman 60).
Di Kashmir sendiri banyak lokasi wisata yang juga menarik untuk dikunjungi, di antaranya adalah sebuah desa yang berada di sekitar Danau Dal. Untuk mengunjungi desa di sana, wisatawan bisa melaluinya dengan menggunakan perahu yang melintasi danau. Di Danau Dal juga terdapat beberapa permukiman dan warung es krim yang terletak di tengah danau. Sebuah pemandangan yang unik (halaman 75).
Banyak orang datang ke Danau Dal demi mengejar pengalaman tidur di houseboat. Selain karena jarang ditemukan di seantero bumi ini, houseboat Danau Dal dekorasinya cantik dan alamnya yang sejuk berlatar gunung bersalju membuat orang makin terpikat. Setiap houseboat memiliki nama-nama yang unik dan pelayanannya sesuai dengan harganya, bahkan ada houseboat yang setaraf hotel berbintang (halaman 79).
Yoli Hemdi juga mengisahkan perjalanannya ketika menjelajahi gunung-gunung berlatar salju Pahalgam. Di sana para wisatawan bisa memanfaatkan kuda yang disewakan dan dijamin aman karena ada pemandu yang menjaga. Asalkan tidak mengabaikan instruksinya, perjalanan akan aman. Kuda yang digunakan pun sangat terlatih dengan rute tersebut.
Ada banyak destinasi yang bisa dijelajahi melalui buku panduan praktis setebal 218 halaman ini. Selain dilengkapi rute perjalanan, buku ini juga dilengkapi berbagai informasi seputar wisata kuliner, hotel dan penginapan, hingga alamat kantor-kantor penting untuk pengurusan visa, informasi stasiun dan yang lainnya. (*)
Sumber Foto:
1.Jembatan Howrah: http://sidomi.com/wp-content/uploads/2011/11/jembatan-howrah1.jpg
2.Red Fort: http://www.bhavyaholidays.com/blogs/wp-content/uploads/2014/03/red-fort-old-delhi.jpg
3.Houseboat Danau Dal: http://smartravellerblog.files.wordpress.com/2013/10/nl16.jpg
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H