Lihat ke Halaman Asli

Untung Sudrajad

Freelancer

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pemilu Legislatif

Diperbarui: 16 Juni 2023   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemilihan Umum Legislatif (Pemilu Legislatif) merupakan salah satu instrumen dasar dalam demokrasi modern yang digunakan dalam banyak negara untuk menentukan siapa yang akan mewakili masyarakat pada forum legislatif seperti Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atau senat negara. Ada beberapa sistem yang berbeda yang tersedia untuk pemilihan anggota parlemen, antara lain sistem proporsional terbuka, tertutup dan distrik.

Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari tiga sistem pemilu tersebut:

1. Sistem Proporsional Terbuka

 Kelebihan:

  • Memungkinkan pemilih memilih kandidat individu daripada hanya memilih partai politik, sehingga memberikan kebebasan dan kontrol yang lebih besar pada pemilih.
  • Mendorong persaingan antara kandidat, sehingga memerlukan kandidat untuk bekerja lebih keras untuk memperoleh dukungan pemilih.
  • Mendorong representasi yang lebih baik dalam hal representasi kelompok minoritas, seperti perempuan, agama minoritas atau kelompok etnis.

Kekurangan:

  • Memperumit proses pemilu karena memerlukan peta pemilu yang lebih rumit dan waktu hitung suara yang lebih lama.
  • Memperlemah kekuatan politik karena mengalirkan suara pada banyak kandidat individu dengan kekuatan politik yang kurang dibandingkan dengan partai yang menang.
  • Memerlukan biaya tinggi, baik yang ditanggung pemerintah maupun calon legislator.
  • Kemungkinan muncul politik uang lebih besar.
  • Munculnya tokoh tokoh populer dan celebritys yang kurang mumpuni secara intelektual dan idiologi.

2. Sistem Proporsional Tertutup

Kelebihan:

  • Lebih mudah dipahami oleh pemilih karena semua kandidat termuat di dalam daftar partai politik.
  • Membantu mengurangi korupsi karena mendukung partai politik yang lebih terorganisir.
  • Menekan biaya Proses Pemilihan maupun Kampanye caleg.
  • Budaya politik uang dapat ditekan.
  • Kaderisasi idiologis partai terhadap kadernya lebih berjalan baik.

Kekurangan:

  • Mengurangi representasi kelompok minoritas seperti perempuan, agama minoritas atau kelompok etnis karena hanya memilih kandidat dari partai tersebut tanpa mengetahui kandidat yang lebih bermanfaat.
  • Kurangnya persaingan antar kandidat, karena tidak ada persaingan individu.
  • Aspirasi  rakyat untuk memilih orang yang disukai menjadi terbatas.

3. Sistem Distrik

 

Kelebihan:

  • Meningkatkan partisipasi politik dalam komunitas kecil karena kandidat berlomba-lomba untuk memenangkan daerahnya masing-masing.
  • Mendorong representasi yang lebih baik dalam hal representasi kelompok minoritas karena daerah dengan minoritas yang besar dapat memiliki wakil yang lebih banyak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline