Lihat ke Halaman Asli

Untung Dwiharjo

Tinggal di Surabaya

Pemilu 2024 dan Relevansi Jangka Jayabaya

Diperbarui: 8 November 2021   10:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gegap gempita Pemilu 2024 sudah terasa sekarang. Walapupun  masih tiga tahun lagi. Para calon mulai mengenalkan dirinya ke publik. Mulai dari pasang baliho di berbagai daerah dan jalan strategis sampai aktif di media sosial seperti  facebook, twitter, Instagram (IG) maupun blusukan menemui masyarakat luas, bahkan dengan memberikan bantuan ke masyarakat yang terjerat masalah.  Misalnya dengan memberikan sepeda motor, sepeda angin, atau laptop.

Bahkan akhir-akhir ini ramai berbagai lembaga survei mengukur elektablitas nama politisi atau pejabat negera yang potensial untuk maju menjadi presiden di tengah isu  presiden tiga periode yang menyeruak di masyarakat.  Survei dari lembaga Survei Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC)  menunjukkan hasil bahwa Prabowo Subianto (20, 7 persen), Ganjar Pranowo (19 persen)  dan Anies Baswedan (14, 3 persen)  masuk tiga besar pilihan masyarakat.  

Sedangkan lembaga survei  Poltracking juga menunjukan hasil kurang lebih sama dengan Ganjar Pranowo memperoleh prosentase tertinggi dengan angka pemilih responden sebanyak 22,9 persen, disusul Prabowo Subianto sebanyak 20 persen, sedangkan Anies Baswedan sebanyak  13, 5 persen.  

Sementara itu  survei terbaru dari litbang Kompas Oktober 2021 baru-baru ini menunjukkan  bahwa  Ganjar Pranowo menyalip Prabowo Subianto dalam urutan teratas pilihan responden. 

Elektabilitas keduanya sama di angka 13,9 persen. Sementara Anies Baswedan sebanyak 9, 6 persen. Hasil Survei litbang kompas terbaru ini juga menemukan fakta bahwa Ganjar Pranowo menglami kenaikan tingkat keterpilihan yaitu lonjakan sebanyak 6 persen. Sedangkan Prabowo Subianto turun  2,5 persen dan Anies Baswedan cenderung stagnan.

***

Dengan melihat survei litbang Kompas terbaru maka bisa diambil suatu kesimpulan sementara  bahwa peluang Ganjar Pranowo dikatakan menunjukan tren paling besar. 

Dimana dari waktu-ke waktu menunjukan tren elektabiltas yang semakin meningkat. Sehingga ke depan patut diduga bahwa  dengan  dukungan tim media sosial yang solid yang selama ini mengawal Ganjar Pranowo yang selalu aktif di media sosial dengan turun menyapa masyarakat maka tren elektabilitas Ganjar Pranowo akan semakin meningkat lagi. Belum lagi dukungan dari tim relawan pendukung Ganjar yang semakin meluas di berbagai daerah.

Namun demikian dengan adanya resistensi dari partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dimana sebenarnya calon yang direstui adalah keturunan trah Sukarno. Sehingga ada anonim "Celeng " untuk pendukung Ganjar dan "Banteng" untuk pendukung mayoritas elit partai PDIP.

Seandainya Ganjar Pranowo pun tidak mendapatkan dukungan dari PDIP sebenarnya banyak partai lain yang siap mengusung dirinya untuk maju dalam kontestasi di pemilu 2024. Sehingga kalaupun Ganjar Pranowo tidak mendapatkan dukungan dari PDIP maka akan menjadi rebutan banyak partai besar. Bahkan ada sebuah partai besar yang mewacanakan untuk memasangkan ketua umum partainya dengan Ganjar Pranowo.

Selain itu angka presidential threshold yang mencapai 20 persen bisa jadi menyulitkan untuk mengotak-atik pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan diajukan. Jadi seandainya  Ganjar Pranowo jadi maju, peluang untuk menangpun besar karena pilihan masyarakat untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden terbatas dimana maksimal tiga pasangan, atau bisa jadi hanya dua pasangan saja. Sehingga ada parpol yang tergolong partai Islam salah satu petinggi partainya menganjurkan pemilih partai untuk memilih Ganjar Pranowo untuk menghilangkan politik Identitas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline