Lihat ke Halaman Asli

Sepotong Luka di Ujung Jari Manis

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku tak ingin terlambatsetiap pagi, aku berlari menuju ujung timurberdiri di atas karangmenatap bianglalayang berenang di laut tenangmengantarkan tentram para pelaut yang pulangaku mulai memujimu.kau mulai bercampur pada warna laut,sedikit-demi-sedikit darahmu mulai panasaku buru-buru menuju taman kecilkusebuah pot bundarberisi setangkai mawaryang kutanam sejak aku menumukan pagi dan kamupagi ini juga musim hujanmawarku berbungabatang dan tangkainya ada duri yang tak kutahusebab hujan, kutak menemuimuentah apa yang kau pikirkan tentangaku hanya di taman kecilkumenatap kuntum mawardan mencoba menyentuhnyaentah;tahu-tahu jariku penuh darahdan kau hilang dari pagikutapi mawar tamankusemakin mekartersiram;__




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline