Lihat ke Halaman Asli

Untay R. Suhanto

Happy Person

Ditipu Otak

Diperbarui: 4 Februari 2024   12:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berawal dari merencanakan akan mengambil kursus menulis satu bulan, lalu daftar. Kesepakatan yang dibuat dengan diri sendiri, ia akan menyelesaikan kursus ini dengan baik. Ia pergi ke atm untuk mengirim sejumlah uang pendaftaran. Ia dimasukkan ke grup kursus menulis. Acara pembukaan dilalui dengan santai. Pertemuan berikutnya, mentor menyampaikan materi dan mulai memberikan tugas. Tugasnya masih biasa, membuat tema. Hari-hari berikutnya ia menyetor tugas membuat blurb, sinapsis, kerangka. Pada tahap membuat dan mengembangkan kerangka ia sudah mulai terjebak. Tenggat waktu masih seminggu lagi. Ia duduk di depan laptop tapi tangannya tidak juga bergerak menekan tombol huruf. Ia merasa tidak memiliki ide, ingin mernyerah, ingin berhenti.

Fenomena ingin berhenti atau kehilangan motivasi saat berusaha menyelesaikan sesuatu di tengah jalan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor psikologis. Beberapa alasan umumnya melibatkan kelelahan mental, rasa puas parsial, ketidakpastian, dan kurangnya motivasi.

1. Kelelahan Mental: Upaya kognitif yang intensif dapat menyebabkan kelelahan mental. Setelah bekerja keras untuk mencapai sejumlah kemajuan, otak mungkin mengalami kelelahan, yang dapat mengurangi tingkat energi dan motivasi.

2. Rasa Puas Parsial: Mencapai sebagian dari suatu tugas dapat memberikan perasaan puas parsial. Pada titik ini, seseorang mungkin merasa telah mencapai cukup dan merasa puas, yang bisa mengurangi dorongan untuk melanjutkan.

3. Ketidakpastian atau Ketakutan: Mencapai titik di tengah jalan bisa menyebabkan ketidakpastian tentang langkah-langkah selanjutnya atau ketakutan terhadap kesulitan yang mungkin dihadapi. Ini dapat membuat seseorang merasa tidak yakin apakah mereka mampu menyelesaikan tugas tersebut.

4. Perubahan Prioritas: Selama proses menyelesaikan tugas, seseorang dapat mengalami perubahan dalam prioritas atau tujuan mereka. Ini dapat membuat mereka merasa bahwa upaya lebih baik dialihkan ke arah lain yang dianggap lebih penting atau memuaskan.

5.   Kurangnya Motivasi Jangka Panjang: Kurangnya pemahaman atau koneksi dengan tujuan jangka panjang dapat menyebabkan kehilangan motivasi. Jika seseorang tidak melihat nilai jangka panjang atau makna dalam tugas yang dilakukan, mereka mungkin kehilangan motivasi untuk melanjutkan.

Mengatasi fenomena ini melibatkan pemahaman diri, memecahkan tugas menjadi langkah-langkah kecil, dan mengidentifikasi sumber motivasi yang kuat. Penting untuk memiliki tujuan yang jelas dan memahami mengapa tugas tersebut penting bagi pencapaian tujuan pribadi atau profesional. Selain itu, pengelolaan kelelahan mental dan pembagian waktu istirahat dapat membantu mempertahankan tingkat energi dan fokus.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline