Lihat ke Halaman Asli

Haniu Hamham

Mahasiswa

Solusi Kreatif Mahasiswa UNNES GIAT 9 Atasi Limbah Plastik dengan Ecobrick di Desa Undaan Lor

Diperbarui: 14 Agustus 2024   13:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar : dokumentasi pribadi

Input sumber gambar : dokumentasi pribadi

Demak, 20 Juli 2024 - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang tergabung dalam kelompok GIAT 9 menghadirkan solusi kreatif untuk mengatasi permasalahan limbah plastik di Desa Undaan Lor, Kabupaten Demak. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN), mereka memperkenalkan dan mengimplementasikan konsep ecobrick kepada masyarakat setempat khususnya ke remaja-remaja.

Ecobrick merupakan metode yang memanfaatkan botol plastik bekas sebagai wadah untuk mengemas limbah plastik lainnya, menciptakan bata ramah lingkungan yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan konstruksi sederhana seperti meja,kursi, dan lain sebagainya. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan mengurangi limbah plastik, tetapi juga memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Program ini diawali dengan sosialisasi dan pelatihan pembuatan ecobrick kepada warga desa. Mahasiswa UNNES mengajarkan teknik pemadatan plastik ke dalam botol hingga mencapai kepadatan yang dibutuhkan untuk pembuatan barang yang lebih berguna.

Kepala Desa Undaan Lor, Pak Supriyadi, menyambut baik inisiatif ini. "Kami sangat mengapresiasi ide kreatif mahasiswa UNNES. Program ini tidak hanya membantu mengatasi masalah sampah, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan limbah," ujarnya.

Setelah dua minggu berjalan, program ini telah menghasilkan ecobrick yang rencananya akan digunakan untuk membuat rak buku. Antusiasme warga terlihat dari partisipasi aktif dalam pengumpulan dan pembuatan ecobrick.

sumber gambar : dokumentasi pribadi 

Salah satu warga, Ibu Umi Kulsum, menyatakan, "Awalnya kami bingung mau diapakan sampah plastik ini. Sekarang kami tahu cara memanfaatkannya. Bahkan anak-anak jadi semangat mengumpulkan plastik untuk dibuat ecobrick."

Rak buku yang telah dibuat dari botol plastik kemudian diberikan ke PAUD desa Undaan Lor. Kami harap rak buku tersebut dapat bermanfaat bagi PAUD tersebut. Tak lupa kami juga memberikan buku cerita atau dongeng yang dapat dibaca oleh anak-anak. Sehingga anak merasa senang dan dapat menumbuhkan imajinasi mereka. 

Keberhasilan program ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dapat menghasilkan solusi nyata untuk permasalahan lingkungan. GIAT 9 berharap inisiatif ini dapat berlanjut dan diadopsi oleh desa-desa lain di sekitarnya.

Dengan adanya program ecobrick ini, Desa Undaan Lor tidak hanya berhasil mengurangi limbah plastik, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan memberikan nilai tambah pada sampah yang selama ini dianggap tidak berguna.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline