Lihat ke Halaman Asli

Difa Fanestia

Mahasiswa

Cegah Stunting Bersama Mahasiswa UNNES Giat 9 melalui Program Pembagian Makanan Sehat B2SA di Desa Sidomulyo, Kabupaten Blora

Diperbarui: 10 Juli 2024   12:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Dokumentasi pribadi

BLORA-Mahasiswa Unnes Giat 9, menyelenggarakan program pembagian makanan sehat B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman) dalam rangka untuk mencegah dan mengurangi angka stunting di Desa Sidomulyo, Kabupaten Blora. Kegiatan yang bertempat di rumah Kepala Desa Sidomulyo, Bapak Suyatman ini dilaksanakan dua kali seminggu pada hari Selasa dan Jumat. Program ini diikuti oleh 50 anak yang terindikasi stunting. Proses pembuatan menu makanan dilakukan oleh Ibu-Ibu PKK Desa Sidomulyo dan tentunya dibantu oleh Mahasiswa Unnes Giat 9. Selain pembagian makanan, program ini disertai dengan pemberian edukasi gizi seimbang dan perilaku hidup sehat kepada para ibu dari anak terindikasi stunting. 

Kormades, Lusiana mengatakan, program ini diberikan dengan latar belakang berdasarkan hasil observasi dengan bidan setempat, banyaknya jumlah anak-anak balita yang terindikasi stunting di desa tersebut. Menurut WHO (2015), stunting adalah kondisi dimana anak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Dengan diselenggarakannya program pembagian makanan B2SA ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak Desa Sidomulyo. B2SA terdiri dari Beragam artinya dapat mengonsumsi berbagai jenis makanan, Bergizi artinya memiliki kandungan nutrisi yang dibutuhkan tubuh, Seimbang artinya porsinya sesuai dengan kebutuhan tubuh, dan Aman berarti bebas dari bahan kimia atau berbahaya. Adapun ketentuan porsi makanan sesuai pedoman B2SA terdiri dari lauk pauk (1/3 dari setengah piring), makanan pokok (2/3 dari setengah piring), buah (1/3 dari setengah piring), dan sayuran (2/3 dari setengah piring). Berdasarkan informasi dari Ibu Suprapti, Ahli Gizi Puskesmas Banjarejo, Bahan makanan untuk menyusun menu B2SA diperoleh dari hasil pertanian warga Desa Sidomulyo. 

Sumber : dokumentasi pribadi

"Program ini sangat bermanfaat bagi saya dan anak saya karena saya bisa mendapat pengetahuan tentang kebutuhan gizi anak. Selain itu, saya juga merasa senang karena anak saya mendapat makanan gratis yang enak dan bergizi. Dari sini saya dapat belajar bagaimana cara menyusun menu untuk anak saya," kata Miftahul Sholihah, Ibu dari anak penerima B2SA. 

Bapak dan Ibu Kepala Desa Sidomulyo berharap dengan adanya program ini dapat menekan angkat stunting di Desa Sidomulyo, dan berharap dapat mengedukasi para Ibu-Ibu agar dapat lebih memperhatikan kebutuhan gizi anaknya. Setelah berjalannya program ini selama empat kali, tampak bahwa ibu dan anak sangat antusias mengikutinya. Hal ini ditandai dengan 50 anak tersebut rajin mengikuti setiap rangkaian kegiatan. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline