Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa UNNES GIAT 5 Bersama Warga Desa BangunGalih Berantas Sarang Nyamuk Sumber Bibit Penyakit

Diperbarui: 8 Agustus 2023   15:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memantau tempat penampungan air (dok. pribadi)

Nyamuk, tentunya semua orang tahu bahwa serangga ini dapat menularkan penyakit. Penyakit yang ditularkan diantaranya : demam berdarah, malaria, bahkan kematian. Bahaya dari perkembangbiakan nyamuk ini perlu diperhatikan lagi, apalagi bagi masyarakat yang bergerak di bidang kesehatan.

Ibu Nofi Hidayati selaku bidan desa BangunGalih, menjadi penggerak Kader Kesehatan desa BangunGalih untuk memberantas sarang nyamuk yang ada di desa BangunGalih. Hal ini dilatarbelakangi oleh adanya kasus 2 anak Sekolah Dasar yang terkena Demam Berdarah, kemudian 1 balita berusia 8 bulan juga terkena penyakit ini.

Kader kesehatan dibantu dengan mahasiswa UNNES GIAT 5, berkolaborasi dalam memberantas sarang nyamuk. Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), diawali dengan memantau tempat penampungan air di rumah warga, seperti : kolam, bak mandi, dan ember. Kegiatan ini dilakukan dengan menyoroti penampungan air dengan senter, kemudian diamati apakah terdapat jentik-jentik nyamuk di dalamnya. Warga yang tempat penampungan airnya terdapat jentik nyamuk, maka diberikan obat pembasmi jentik nyamuk oleh kader kesehatan. Selain itu, warga yang memiliki tempat penampungan air yang terbuat dari tanah liat dan belum di keramik, juga diberi obat tersebut karena berpotensi menjadi sarang dari jentik nyamuk. 

Pemantauan ini juga disertai dengan menghimbau kepada warga untuk rajin membersihkan tempat penampungan air, serta melakukan aksi 3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur). Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat penampungan air, dan Mengubur barang-barang bekas. 

Fogging atau pengasapan di rumah warga dan lingkungan sekitar (dok. pribadi)

Mengunjungi rumah warga untuk memberantas sarang nyamuk

Selain itu, kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) juga diiringi dengan pengadaan fogging atau pengasapan. Fogging dilakukan di setiap rumah warga dan lingkungan sekitar dengan tujuan untuk membunuh nyamuk, khususnya nyamuk yang merupakan pembawa (vektor) penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Mahasiswa UNNES bersama kader kesehatan menghimbau masyarakat untuk menutup makanan saat fogging berlangsung.  

Penerjunan kader kesehatan bersama mahasiswa dalam kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dilaksanakan setiap satu minggu sekali sejak awal bulan Juni hingga akhir bulan Juli. Namun, untuk setiap harinya warga dihimbau untuk melakukan aksi 3M.

Mahasiswa UNNES GIAT 5 bersama Kader Kesehatan BangunGalih foto bersama di rumah Kepala Desa setelah pelaksanaan fogging (dok. pribadi)

Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) ini disambut dengan baik oleh warga desa BangunGalih. Warga mendengarkan apa yang disarankan oleh kader kesehatan, dan ikut berpartisipasi dalam pembasmian jentik nyamuk ini. Dampak yang di dapat dari kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dapat dilihat ketika pemantauan pada minggu berikutnya, yaitu kebersihan tempat penampungan air jauh  jauh lebih baik dari minggu sebelumnya. Para warga sudah mulai sadar akan kebersihan, khususnya pada tempat penampungan air, yang mulai rutin untuk dibersihkan. Sehingga tidak ada kasus Demam Berdarah lagi. Kedepannya, semoga warga harus tetap sadar akan kebersihan lingkungan, dan kader kesehatan perlu mengingatkan warga akan pentingnya kebersihan dan kesehatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline