Lihat ke Halaman Asli

TIM UNNES GIAT 3

Mahasiswa UNNES

Bersama Perangi Stunting! Mahasiswa UNNES GIAT 3 dengan Pemerintah Desa Kwarakan Adakan Sosialisasi Pencegahan Stunting

Diperbarui: 30 November 2022   09:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DOKPRI

Temanggung, 16 November 2022-Stunting merupakan keadaan dimana terjadi gagal tumbuh pada anak balita yang disebabkan oleh kekurangan gizi yang kronis sehingga anak memiliki tubuh yang terlalu pendek dibanding anak normal pada usianya. 

Stunting dapat disebabkan sejak bayi dikandung dan pada masa awal setelah dilahirkan, namun baru dapat terlihat setelah anak berusia kurang lebih 2 tahun. 

Stunting berdampak buruk apabila tidak segera diatasi, antara lain yaitu pertumbuhan fisik terlambat, mengganggu metabolisme tubuh, mudah terkena penyakit karena imun yang rendah, dan juga dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak. 

Selain dampak buruk yang sudah dijelaskan, dampak jangka panjang yang dapat terjadi pada anak yang mengalami stunting adalah rendahnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar anak, serta dapat menyebabkan berbagai penyakit bebahaya seperti diabetes dan kardiovaskuler.

Melihat banyaknya masyarakat yang belum terlalu paham akan penyebab dan bahaya stunting yang saat ini menjadi isu nasional, mahasiswa UNNES GIAT Angkatan 3 di Desa Kwarakan, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung mengadakan sosialisasi pencegahan stunting dan memberikan gizi yang seimbang untuk anak. 

Sosialisasi pencegahan stunting ini merupakan salah satu program kerja UNNES GIAT Angkatan 3 yang diwajibkan oleh Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata, LPPM UNNES. Hal ini bertujuan untuk mengedukasi kepada seluruh ibu hamil dan ibu yang memiliki balita di Desa Kwarakan mengenai penyebab dan bagaimana pencegahan stunting pada anak. Penyelenggaraan sosialisasi berkolaborasi dengan pemerintah desa dan mengusung tema “Bersama Perangi Stunting”.

Kegiatan sosialisasi ini mengundang seluruh ibu hamil dan ibu yang memiliki balita di Desa Kwarakan dengan mendatangkan beberapa narasumber dari pihak kecamatan dan puskesmas, selain itu kegiatan ini juga dihadiri oleh Bapak Camat Kecamatan Kaloran (Bapak Muhammad Ja’far Khudhori S.Sos), Bapak Kepala Desa Kwarakan (Sri Suraya), dan Ibu Kepala Puskesmas Kaloran (Drg. Nismatunnadhifah).

Acara diawali dengan sambutan-sambutan kemudian dilanjut dengan pemaparan materi oleh narasumber. Narasumber pertama, yaitu Ibu Ugiyanti S.Sos sebagai Kepala Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (PMD) Kecamatan Kaloran menyampaikan materi mengenai "Rembug Stuting Desa". 

Kemudian, dilanjutkan pemaparan materi oleh narasumber kedua, Bapak Wahyu Hermawan Prayitno sebagai pendamping desa menyampaikan materi mengenai "Konvergensi Penurunan Stunting di Desa". Narasumber terakhir, Ibu Fitriya Retno dari Pelayanan Promosi Kesehatan (Promkes) Puskesmas Kaloran menyampaikan materi mengenai apa itu stunting, ciri-ciri stunting, dampak, dan solusi pencegahan stunting.

DOKPRI

“Perlu diingat bahwa, anak stunting pasti pendek tetapi anak pendek belum tentu stunting. Selain bertubuh pendek, stunting juga terjadi pada anak yang memiliki kemampuan bicara dan kognitif yang kurang, oleh karena itu ibu-ibu harus memperhatikan gizi dan perkembangan anak dengan baik sehingga dapat mencegah stunting pada anak”, ucap Ibu Fitriya Retno kepada peserta sosialisasi. Kemudian diakhir materi, ibu Fitriya Retno mengajak peserta sosialisasi melakukan semboyan "Cegah Stunting, Itu Penting!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline