BANDA ACEH - Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha), Dr. Basri Aramico, SKM, MPH, resmi melepas 84 mahasiswa untuk melaksanakan Praktik Belajar Lapangan (PBL) Kesmas Terintegrasi Tahun Akademik 2024/2025. Acara pelepasan berlangsung di Aula 2BC FKM Unmuha pada Rabu, 8 Januari 2025.
Program PBL ini akan dilaksanakan selama satu bulan, mulai 7 Januari hingga 1 Februari 2025, dengan lokasi tersebar di enam puskesmas yang berada di enam kecamatan serta beberapa desa di Kota Banda Aceh. FKM Unmuha secara rutin mengadakan kegiatan ini untuk mengatasi berbagai isu kesehatan masyarakat berbasis lingkungan.
Dalam sambutannya, Dr. Basri Aramico menyampaikan bahwa program ini merupakan wujud implementasi ilmu yang telah dipelajari mahasiswa selama masa perkuliahan. Program ini terselenggara berkat kerja sama antara FKM Unmuha, Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, dan Yayasan Aceh Hijau.
"Dengan tema pencegahan dan pengendalian penyakit berbasis lingkungan, kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi mahasiswa sebagai calon sarjana kesehatan masyarakat," ungkapnya.
Selama praktik, mahasiswa akan mengamati berbagai program unggulan serta budaya kerja di puskesmas tempat mereka ditempatkan. Sementara di desa, mereka akan mempelajari berbagai aspek kesehatan masyarakat, termasuk kesehatan lingkungan, penyakit menular, penyakit tidak menular, pelayanan kesehatan, hingga indikator kesehatan lainnya.
Dr. Basri juga menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan melatih mahasiswa untuk menganalisis situasi kesehatan masyarakat desa serta menyusun intervensi berdasarkan pendekatan partisipatif dan fasilitatif. Selain itu, mahasiswa diwajibkan menjalin kerja sama dengan puskesmas setempat.
"Semoga para lulusan FKM Unmuha dapat menjadi tenaga kesehatan yang profesional dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat di Banda Aceh," tutupnya.
Sebelum terjun ke lapangan, mahasiswa telah mengikuti pembekalan dan pelatihan yang berlangsung pada 7-11 Januari. Setelah itu, praktik di puskesmas dijadwalkan pada 13-18 Januari, diikuti dengan praktik di desa pada 20-30 Januari. Seluruh rangkaian kegiatan akan ditutup dengan presentasi hasil praktik dan acara penutupan resmi pada 1 Februari.
Acara pelepasan ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting, seperti Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Direktur Yayasan Aceh Hijau, serta perwakilan dari Dandim, Polresta, camat, kepala puskesmas, dan geucik dari lokasi kegiatan. (Humas)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H