Lihat ke Halaman Asli

Unmuha Dukung Pemberdayaan Petani Kopi di Gampong Sabet, Aceh Jaya

Diperbarui: 22 September 2024   12:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Humas Unmuha

ACEH JAYA - Universitas Muhammadiyah Aceh (UNMUHA) melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang diketuai oleh Dr. Ir. Tamalkhani, ST, M.Eng.Sc berhasil menerapkan teknologi rakit penyeberangan sungai di Gampong (Desa) Sabet, Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya.


Program ini melibatkan dosen dan mahasiswa dari Program Studi Teknik Sipil dan Program Studi Akuntansi. Anggota tim terdiri dari Prof. Dr. Ir. Hafnidar A. Rani, ST, MM (dosen), Emmi Suryani Nasution, SE, M.Si (dosen), serta dua mahasiswa dari kedua Prodi tersebut.

Para mahasiswa yang terlibat dalam program ini mendapatkan pengalaman belajar di luar kampus melalui skema Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang diakui sebagai rekognisi Satuan Kredit Semester (SKS).

Dalam kegiatan PKM ini, tim dosen dan mahasiswa bersama masyarakat berhasil membangun rakit penyeberangan sungai menggunakan material lokal seperti kayu dan fiber. Rakit ini dirancang untuk memudahkan para petani kopi menyeberangi sungai dengan aman, terutama dalam mengangkut hasil panen mereka.

Ketua tim PKM, Dr. Dr. Tamalkhani menyampaikan bahwa program PKM ini merupakan bagian dari komitmen UNMUHA dalam mendukung pembangunan ekonomi masyarakat pedesaan melalui penerapan teknologi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

"Penggunaan rakit ini merupakan solusi yang sangat tepat untuk mendukung aktivitas ekonomi petani di Gampong Sabet. Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Gampong Sabet dan menjadi model bagi desa-desa lain di wilayah Aceh Jaya," kata Dr. Tamalkhani.

Tidak hanya dalam bidang teknologi, tim PKM juga fokus pada pemberdayaan masyarakat dalam aspek manajemen dan pemasaran produk kopi dengan memberikan pelatihan mengenai strategi pemasaran yang lebih efektif, termasuk pemanfaatan teknologi untuk memperluas akses pasar.

"Para petani kopi robusta organik yang tergabung dalam kelompok klaster budidaya tanaman kopi, yang beranggotakan 10 orang, mendapatkan pendampingan intensif dalam merencanakan produksi dan pemasaran produk kopi mereka," ujarnya.

"Dengan adanya rakit penyeberangan dan peningkatan kapasitas pemasaran ini, diharapkan petani kopi di Gampong Sabet dapat meningkatkan produktivitas dan memperluas jangkauan pasar mereka," ucapnya menambahkan.

Selain itu, melalui kegiatan ini, para mahasiswa UNMUHA juga memperoleh pengalaman nyata dalam menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari di bangku kuliah, sesuai dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang mengharuskan mahasiswa terlibat dalam kegiatan praktis di luar kampus.

Kegiatan ini didanai oleh Hibah Kemenristekdikti dan bertujuan untuk membantu para petani kopi di wilayah tersebut yang menghadapi kendala transportasi, terutama saat musim hujan, sekaligus meningkatkan kapasitas manajemen dan pemasaran produk kopi robusta organik. (*)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline