Program Studi (prodi) Perhotelan masih tergolong baru di Indonesia. Maka, tidak aneh jika galibnya pandangan orang-orang yang masih salah tentang prodi ini.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang prodi ini, yuk pahami 5 pandangan yang salah tentang prodi perhotelan:
1. Skripsinya Gampang
"Program Kesejahteraan Karyawan Pada Hotel X"
"Peranan Pengembangan Tenaga Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan di Hotel X"
"Peranan Seksi Linen Untuk Menunjang Kelancaran Operasional Pada Departemen Housekeeping di Hole X"
"Pentingnya Suatu Kebersihan di Kamar Hotel Demi Meningkatkan Mutu Pelayanan Pada Hotel X"
Berikut tadi segelintir judul-judul skripsi rumit yang sering dipakai mahasiswa perhotelan ketika menyusun tugas akhir atau skripsi.
Menyelesaikan berbagai bab, meneliti, bersinggungan dengan kuesioner, serta mewawancarai, menjadi hal yang harus dilalui mahasiswa perhotelan.
Tak jarang, mahasiswa tersebut mendapatkan makian dari dosen pembimbing hinga tidak bisa tidur nyenyak dan merasa dunia telah berakhir. Masih percaya skripsi mahasiswa perhotelan gampang?
2. Kuliahnya lama
Kembali, banyak orang yang berpandangan yang terkadang tak masuk akal. Sebab, lama selesai itu bukan tentang dimana kamu kuliah atau program studi yang kami pilih, melainkan, bagaimana mahasiswa berkewajiban menyelesaikan kuliahnya. Itu saja.
3. Penampilan Elegan
Punya kenalan yang berkuliah di jurusan perhotelan? Atau pernah main ke Universitas BSI yang memiliki prodi Perhotelan? Celana bahan, kemeja, dasi, jas, pantofel, hingga rambut klimis jadi penampilan sehari-harinya.
Akan tetapi, tak semuanya seperti itu. Mahasiswa yang dasinya gak dipakai atau diturunin seperti series Korea pun, ada. Mahasiswa yang terkadang tak memakai jas juga ada, apalagi mahasiswa yang pakai sneakers sebagai pengganti pantofel juga ada. Jadi, gak setiap hari harus berpenampilan formal.
4. Kuliahnya Mahal
Besaran uang yang perlu dikeluarkan untuk masuk kuliah, tak sedikit yang membuat geleng-geleng kepala orang tua, apalagi jika masuk prodi Perhotelan. Memang wajar jika mahal, sebab biaya operasional untuk proses belajar-mengajar sambil praktik di Hotel bintang 5, perlu biaya yang tak sedikit.
Namun, ada pula kampus yang memiliki prodi Perhotelan yang terjangkau, salah satunya di Universita BSI. Kampus-kampus yang jurusan hotel mahal karena segmennya memang menengah ke atas. Ini yang mengakibatkan munculnya stereotipe bahwa jurusan perhotelan mahal. Faktanya tidak selalu begitu.