Lihat ke Halaman Asli

Universitas Ahmad Dahlan

Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Ruang Pamer Museum Muhammadiyah UAD Sukses Diresmikan

Diperbarui: 3 Februari 2025   14:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peresmian Ruang Pamer Museum Muhammadiyah di UAD (Sumber: Bidang Humas dan Protokol UAD) 

Ruang Pamer Museum Muhammadiyah yang terletak di kompleks kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta resmi dibuka, Senin, 3 Februari 2025. Peresmian dilakukan dengan penandatanganan prasasti oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Dr. Fadli Zon, S.S., M.Sc., dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si. didampingi Rektor UAD Prof. Dr. Muchlas, M.T.

Dalam sambutannya, Muchlas yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah menyampaikan dua zona baru museum muhammadiyah yang diresmikan yakni Ruang Pamer Muhammadiyah untuk Indonesia dan Persebaran Muhammadiyah. Perkembangan signifikan semenjak dibuka tahun 2022 membuat Museum Muhammadiyah menjadi salah satu museum terbesar di Yogyakarta.

Sebagai langkah pengembangan, Museum Muhammadiyah telah terlibat dalam berbagai organisasi perhimpunan museum serta aktif menjalin kerja sama dengan dinas kebudayaan baik tingkat provinsi maupun kabupaten dan juga dengan museum-museum di luar negeri.

"Museum Muhammadiyah memiliki 8 zona yang dalam pembangunannya mendapat dukungan pemerintah, sehingga Museum Muhammadiyah dapat beroperasi dengan baik. Keberadaam Museum muhammadiyah diharapkan dapat menjadi tempat belajar bagi generasi di masa mendatang," imbuhnya.

Semantara Menteri Kebudayaan, Fadli Zon menyampaikan pentingnya museum untuk menghidupkan narasi dan menjembatani generasi yang akan datang. Banyak sekali pelajaran dan informasi penting dari masa lalu yang tersimpan di dalam museum.

"Museum bisa menjadi semacam jembatan dari masa lalu ke masa kini dan masa depan, sehingga masyarakat bisa tahu bagaimana perjuangan Muhammadiyah di berbagai bidang."

Di sisi lain Haedar Nashir menyampaikan tentang kurangnya awareness masyarakat Indonesia mengenai kebudayaan dan menekankan agar nilai kebudayaan dan agama ditransformasikan menjadi institusi demi membangun kebudayaan yang ada di indonesia. (ito)

uad.ac.id

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline