Lihat ke Halaman Asli

Universitas Ahmad Dahlan

Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Mahasiswa MKM UAD Gelar Kampanye Anti Rokok di Purworejo

Diperbarui: 31 Desember 2024   09:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Uji Coba Video Animasi sebagai Media Promosi Kesehatan dalam Pencegahan Perilaku Merokok pada Remaja di Purworejo (Sumber: Isah)

Rokok menjadi salah satu isu kesehatan masyarakat yang tak kunjung redup eksistensinya. Pasalnya, Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh industri ini justru bertentangan dengan tujuan CSR yang sesungguhnya atau dikenal dengan istilah CSR Washing. Perusahaan seolah-olah bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan oleh produk mereka dengan memberi beasiswa, bantuan alat pelindung diri (APD), dan lain sebagainya. Padahal, mereka tidak menanggung dampak kesehatan dari konsumsi produk yang dipasarkan.

Berbagai penelitian melaporkan, usia pertama kali merokok berada pada rentang 1015 tahun. Artinya, remaja awal dan menengah menjadi target marketing yang paling banyak disasar oleh industri rokok. Pada tahun 2023 tercatat bahwa dari 35 kota dan/atau kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Purworejo, berada pada urutan ke-16 dengan prevalensi merokok tertinggi pada usia 5 tahun ke atas selama 1 bulan terakhir yakni sebesar 23,53%. Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) juga melaporkan bahwa rokok menjadi kelompok komoditas dengan persentase pengeluaran per kapita tertinggi ke-5 (5,75%) dalam sebulan di tahun 2023.

Menyoroti hal tersebut, mahasiswa Program Studi (Prodi) Magister Kesehatan Masyarakat (MKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Isah Fitriani, S.K.M. mengembangkan video animasi sebagai media promosi kesehatan. Media tersebut dibuat berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang telah dilakukan dan di uji coba secara terbatas terhadap 12 remaja kelas VII di SMPN 18 Purworejo dan SMPN 21 Purworejo pada Desember 2024.

"Sekolah sebagai instansi pendidikan mestinya tidak hanya berfokus pada pendidikan dan karakter saja, tetapi bertanggung jawab juga atas kualitas kesehatan siswanya. Memasukkan isu rokok ke dalam kurikulum sekolah menjadi penting untuk dilakukan mengingat pencegahannya perlu melibatkan multi sektor,'' terang Isah.

Ia melanjutkan, "Dunia eksplorasi remaja yang sangat luas membuat mereka rentan salah arah. Sudah sepatutnya, kita sebagai akademisi maupun praktisi mengupayakan bagaimana pola hidup sehat terus lestari sepanjang masa. Melalui pengembangan video animasi dengan pendekatan sekolah, diharapkan prevalensi merokok dapat ditekan di Indonesia,'' katanya. (ish)

uad.ac.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline